Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick menegaskan bahwa ketidakpastian hukum yang menyelimuti kebijakan tarif impor AS tidak akan menghambat jalannya negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa.
Pernyataan Lutnick menanggapi laporan Reuters yang mengutip seorang pejabat anonim dari Uni Eropa. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa ketidakpastian hukum soal tarif memberikan keunggulan negosiasi bagi blok Eropa. Namun Lutnick membantah keras anggapan tersebut.
“Tidak perlu mendengarkan komentar-komentar konyol dari orang-orang yang tak memahami proses ini. Semua negara yang bernegosiasi tahu betul kekuatan Presiden Trump dalam memperjuangkan kepentingan pekerja Amerika,” jelas Lutnick seperti dikutip Reuters, Senin (2/6/2025).
Pekan lalu, pengadilan perdagangan AS sempat membatalkan sebagian besar tarif yang diberlakukan Trump, dengan menyatakan bahwa ia telah melampaui kewenangan konstitusional. Namun sehari kemudian, pengadilan banding federal menunda pelaksanaan putusan itu, memungkinkan tarif tetap berlaku selama proses banding berlangsung.
Lutnick mengakui bahwa dinamika hukum ini sempat mengganggu jalannya negosiasi selama sepekan, tetapi seluruh mitra dagang kini kembali ke meja perundingan.
Sementara itu, Presiden Trump terus menekan Eropa. Ia mengancam akan memberlakukan tarif 50% atas semua produk Uni Eropa mulai 1 Juni, sebelum akhirnya menunda kebijakan itu hingga 9 Juli untuk memberi ruang negosiasi.
Baca Juga
Trump juga berencana menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50%, memantik potensi aksi balasan dari Komisi Eropa.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menambahkan bahwa perlindungan terhadap industri baja merupakan langkah strategis untuk menjaga keamanan nasional, mengingat dominasi produksi baja dari China.
“Kami harus menunjukkan kekuatan. Amerika butuh industri baja yang mampu menopang pertahanan nasional,” tegas Hassett.