Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik dengan India: Kedubes Pakistan Sebut Indonesia Bisa jadi Penengah

Kedubes Pakistan di Indonesia menilai RI dapat berperan dalam membantu memperbaiki hubungan antara India dengan Pakistan.
Pemandangan kehancuran di Masjid Bilal di Kashmir yang dikuasai Pakistan setelah India melancarkan serangan ke Pakistan, di Shawai, Muzaffarabad, Pakistan pada 7 Mei 2025. /Reuters/Anadolu-Chudary Naseer
Pemandangan kehancuran di Masjid Bilal di Kashmir yang dikuasai Pakistan setelah India melancarkan serangan ke Pakistan, di Shawai, Muzaffarabad, Pakistan pada 7 Mei 2025. /Reuters/Anadolu-Chudary Naseer

Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan menyebut negara-negara mitra, seperti Indonesia, dapat turut terlibat dalam menengahi konflik dengan India

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia Roshan Lal menjelaskan Indonesia merupakan negara sahabat Pakistan. Lal menuturkan, kedua negara memiliki hubungan yang historis. 

Di sisi lain, dia melanjutkan, Indonesia juga memiliki hubungan yang baik dengan India. Oleh karena itu, Lal menilai Indonesia dapat berperan dalam membantu memperbaiki hubungan antara India dengan Pakistan. 

"Sebagai negara bersahabat dan bertanggung jawab, Indonesia jelas dapat memainkan peran. Kami telah meminta semua negara mitra untuk mendesak India agar tidak mengeskalasi situasi ini," kata Lal dalam keterangannya kepada media di Gedung Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (8/5/2025). 

Meski demikian, dia menyebut keputusan Indonesia untuk terlibat dalam upaya tersebut akan bergantung pada pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. 

Dia menuturkan, Pakistan selalu menyambut positif segala upaya untuk perdamaian dengan India. Lal mencontohkan, Pakistan akan memberi dukungan jika negara sahabat seperti Turki ingin turut berperan dalam upaya perdamaian tersebut. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatakan pihaknya terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan. 

"Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis," jelas Kemenlu melalui akun X resminya. 

Kemenlu RI juga meminta warga negara Indonesia (WNI) di kedua negara, agar tetap waspada dan menghindari bepergian ke wilayah terdampak dan tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran konflik.

Sementara itu, melansir Reuters pada Kamis (8/5/2025). Presiden Turki Turki Tayyip Erdogan telah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif untuk menyampaikan solidaritasnya setelah India menyerang Pakistan dan Kashmir Pakistan dengan rudal.

"Selama panggilan telepon tersebut, Erdogan memberi tahu Sharif bahwa Turki mendukung apa yang disebutnya sebagai kebijakan tenang dan terkendali Pakistan dalam krisis tersebut," kata kantor kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan.

Erdogan juga menganggap seruan Islamabad untuk penyelidikan atas serangan militan Islam yang memicu krisis tersebut tepat. 

Para militan tersebut menewaskan 26 orang di Kashmir India dalam serangan pada tanggal 22 April. Pakistan membantah tuduhan India bahwa mereka terkait dengan serangan tersebut.

"Erdogan menyatakan bahwa Turki siap melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk mencegah ketegangan meningkat, dan bahwa kontak diplomatiknya dalam hal itu akan terus berlanjut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper