Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran

Sebanyak 371 unit mesin pembangkit akan memasok listrik sebesar 19.497,93 MW di 5 wilayah
Warga mengisi token listrik di kawasan Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengisi token listrik di kawasan Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA --- PLN Indonesia Power (PLN IP) mengoperasikan 371 unit mesin pembangkit guna memenuhi kebutuhan listrik saat momen Idulfitri 2025. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, 371 unit mesin pembangkit itu memasok listrik sebesar 19.497,93 MW.

"Mesin pembangkit kami tersebar di 5 Wilayah yang siap mendukung kebutuhan saat momen Ramadhan dan Idulfitri 2025," tutur Edwin melalui keterangan resmi, Rabu (26/3/2025).

Edwin melanjutkan, untuk menjaga operasional pembangkit tetap andal dan mengantisipasi gangguan dengan cepat, selama masa siaga PLN IP mengerahkan personel sebanyak 1.518 orang. 

Selain itu, pihaknya juga mengerahkan petugas teknis sebanyak 675 orang yang disiagakan di 76 lokasi posko siaga pembangkit.

"Seluruh personil siaga dibekali dengan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan pendukung dan material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup," kata Edwin.

PT PLN (Persero) sendiri memproyeksi beban puncak kelistrikan selama periode Idulfitri turun 30% dibandingkan hari normal.

Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengatakan, penurunan itu tak lepas dari perkantoran, pabrik, maupun sektor industri yang tutup selama periode Lebaran.

Secara keseluruhan, perusahaan pelat merah itu memperkirakan beban puncak pembangkit listrik pada Lebaran 2025 berada di kisaran 45 gigawatt (GW), sedangkan daya mampu pasok berada di angka 67 GW.

Dari catatan itu, PLN menegaskan kondisi sistem kelistrikan untuk menyambut Idulfitri 1446 Hijriyah berada dalam kondisi aman.

"Pembangkitannya sebesar 67 GW di seluruh Indonesia dan kita masih punya cadangan yang sangat sangat cukup, yaitu 22 GW atau sekitar 49% [reserve margin]," kata Adi di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (20/3/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper