Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Sambut Baik Pembentukan Agrinas, Ini Alasannya

Pengamat Pertanian Syaiful Bahari menilai pembentukan Agrinas menjadi salah satu reformasi BUMN di sektor pangan
Pengamat Sebut Pembentukan Agrinas Jadi Reformasi di Sektor BUMN Pangan. Ilustrasi - Petani memanen padi di areal persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Pengamat Sebut Pembentukan Agrinas Jadi Reformasi di Sektor BUMN Pangan. Ilustrasi - Petani memanen padi di areal persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat Pertanian Syaiful Bahari menilai pembentukan Agrinas menjadi salah satu reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan.

Syaiful mengatakan, selama ini BUMN Pangan yang ada dirasa belum mampu menciptakan swasembada pangan. Menurutnya, meski ekosistem BUMN Pangan telah dibangun sedemikian rupa, kehadiran BUMN tersebut belum dapat menunjukkan kinerja yang nyata.

“Agrinas meskipun ke depan harus dibuktikan kinerjanya, setidaknya ada konsep yang baru yaitu bagaimana BUMN pangan ini tidak lagi berorientasi pada perkebunan atau pertanian konvensional,” kata Syaiful kepada Bisnis, Senin (24/3/2025).

Dia mengharapkan, pendekatan baru yakni modernisasi pertanian dan perkebunan dapat menjadikan sektor pangan menjadi lebih berkembang.

Selain itu, Syaiful mengharapkan kehadiran Agrinas dapat menghubungkan secara langsung sektor hulu sampai hilirnya, termasuk agroindustri. Dengan demikian, tidak ada lagi gap antara hulu dan hilir.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memperluas bidang usaha tiga BUMN, dari konsultan karya menjadi perusahaan negara yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan, dan pangan pada awal 2025.

Tiga BUMN tersebut yakni Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya. Setelah perluasan bidang usaha, Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menyetor dana segar untuk ketiga BUMN tersebut. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan, penambahan penyertaan modal negara atau PMN akan dimanfaatkan untuk sejumlah kegiatan perikanan, perkebunan, dan pangan.

“Penambahan PMN tersebut akan digunakan antara lain untuk kegiatan tambak budidaya dan kegiatan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan, revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” jelas Tommy dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, dikutip Senin (17/3/2025).

Kendati begitu, dia tidak mengungkap besaran penambahan PMN untuk tiga BUMN tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa penambahan PMN tersebut masih dalam perencanaan. 

Komentar senada juga disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Dia mengatakan, pihaknya tengah mengajukan PMN untuk ketiga BUMN itu.

“Lagi proses, lagi proses [pengajuan PMN]. Agrinas Palma, Agrinas Pangan, sama Jaladri [PT Agrinas Jaladri Nusantara] lagi proses, kita lagi mau ajukan PMN, lagi proses,” kata Wamen yang akrab disapa Tiko ini saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (24/3/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper