Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa kondisi perekonomian AS terbilang sehat dan tidak ada alasan bagi Negeri Paman Sam untuk mengalami resesi.
Founder dan CEO Key Square Group LP Scott Bessent dalam wawancara di Washington DC pada Jumat (7/6/2024). Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk Bessent sebagai Menteri Keuangan AS. / Bloomberg-Stefani Reynolds
Founder dan CEO Key Square Group LP Scott Bessent dalam wawancara di Washington DC pada Jumat (7/6/2024). Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk Bessent sebagai Menteri Keuangan AS. / Bloomberg-Stefani Reynolds

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS terbilang sehat dan tidak ada alasan bagi Negeri Paman Sam untuk mengalami resesi.

"Saya tidak dapat menjamin apa pun," kata Bessent dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg pada Rabu(19/3/2025).

Bessent juga menepis pertanyaan tentang jaminan tidak akan ada penurunan kinerja ekonomi Negeri Paman Sam sebagai "konyol."

Para ekonom telah memperingatkan bahwa ada peningkatan risiko penurunan ekonomi, sebagian karena ketidakpastian atas kenaikan tarif Presiden Donald Trump, dan kekhawatiran atas dampaknya setelah pungutan diputuskan dan diterapkan.

"Yang dapat saya jamin adalah tidak ada alasan kita perlu mengalami resesi. Kami melihat beberapa data dasar yang sangat bagus," kata Bessent, sambil merujuk pada data-data terkait dari kartu kredit dan bank.

Bessent mengatakan mungkin ada jeda saat ekonomi beralih dari ketergantungan pada belanja pemerintah, tetapi dia menegaskan pemerintahan Trump akan mengendalikan belanja. 

"Kami akan membawa kembali manufaktur ke dalam negeri dan kami akan membuat negara ini lebih terjangkau bagi pekerja Amerika," ujarnya.

Tarif Timbal Balik 

Meski Bessent memperingatkan bahwa dirinya belum melihat angka-angka terkait tarif timbal balik yang akan diumumkan pada tanggal 2 April, dia mengatakan prosesnya akan melibatkan setiap mitra dagang yang diberi tugas tertentu.

"Apa yang akan terjadi pada tanggal 2 April—setiap negara akan menerima angka yang kami yakini mewakili tarif mereka. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat rendah. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat tinggi," katanya. 

Bessent menyatakan optimismenya bahwa dalam beberapa kasus, suatu negara dapat menghindari tarif timbal balik karena kesepakatan telah dinegosiasikan sebelumnya. Mitra dagang lainnya mungkin berupaya untuk menegosiasikan penurunan tingkat bea masuk mereka setelah mereka menerima jumlahnya, katanya.

Menteri Keuangan juga mengatakan departemennya bekerja sama dengan Kongres untuk membuat undang-undang yang lebih membatasi investasi keluar ke China.

Pemerintahan Biden mengeluarkan perintah eksekutif pada 2024 yang mewajibkan penyaringan dan pelaporan beberapa investasi AS ke China, tetapi beberapa pegiat anti-China di Capitol Hill mendesak Departemen Keuangan untuk berbuat lebih banyak.

“Kami akan memastikan bahwa investasi keluar kami tidak berbalik dan digunakan untuk melawan kami. Kami akan terus menyelidiki hal ini dan jika perlu memblokirnya," kata Bessent.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper