Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia jasa layanan transportasi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyambut baik penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) menjelang Lebaran 2025.
Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono, mengatakan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025. Dia menilai bahwa penumpukan kendaraan pada hari-hari tersebut perlu dihindari karena kapasitas jalan dan angkutan umum tidak mencukupi. Namun dengan penerapan kebijakan WFA, peak season akan lebih merata.
“Kita sebagai transporter yang menangani luar kota bolak-balik sih lebih senang kalau itu [peak season] lebih merata, jadi kalau ada sebagian yang lebih cepat ya itu akhirnya menyerap kendaraan tidak [hanya] pada peak season itu,” kata Andrianto, di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Andre menjelaskan pihaknya lebih menyukai jika arus kendaraan menyebar lebih merata dan sebagian pemudik berangkat lebih awal. Hal ini dinilai dapat membantu mengurangi beban transportasi pada puncak musim mudik.
Meski demikian, kebijakan WFA memiliki kelebihan dan kekurangan, namun Blue Bird akan melakukan yang terbaik agar tidak terjadi kemacetan parah atau kejadian yang tidak diinginkan selama masa mudik Lebaran 2025.
Seperti yang diketahui, pemerintah berencana menerapkan kebijakan WFA jelang Lebaran 2025. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan kebijakan Work From Anywhere (WFA) diharapkan dapat mengurangi lonjakan arus mudik pada H-4 dan H-3 Lebaran.
Baca Juga
Menhub Dudy juga menyatakan bahwa jika kebijakan WFA tidak diterapkan, lonjakan arus mudik pada H-3 akan jauh lebih tinggi. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan pada H-10 atau Jumat, 21 Maret 2025, yang diperkirakan akan terjadi lonjakan cukup tinggi karena menjadi hari kerja terakhir sebelum libur panjang.