5 Tahun APRIL2030: Komitmen APRIL Group untuk Konservasi

Produsen kertas 'PaperOne', APRIL Group, merilis sejumlah perkembangan nyata dalam upaya memajukan konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati
Foto: 5 Tahun APRIL2030: Komitmen APRIL Group untuk Konservasi
Foto: 5 Tahun APRIL2030: Komitmen APRIL Group untuk Konservasi

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki tahun kelima sejak peluncuran APRIL2030, produsen kertas 'PaperOne', APRIL Group, merilis sejumlah perkembangan nyata dalam upaya memajukan konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai target keberlanjutan jangka panjang perusahaan, tetapi juga mendukung agenda nasional FOLU Net Sink 2030, yang berfokus pada penyerapan karbon bersih di sektor kehutanan dan penggunaan lahan melalui praktik konservasi serta pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Sejak peluncuran APRIL2030 pada tahun 2020, APRIL Group telah memperkuat komitmennya terhadap restorasi dan konservasi melalui skema pendanaan "1 Dollar per Ton." Skema ini mengalokasikan 1 dolar dari setiap ton produksi hutan tanaman industri untuk mendanai upaya konservasi dan restorasi hingga 2030 nanti. Berdasarkan Laporan Kemajuan APRIL2030, dalam lima tahun pertama pelaksanaannya, skema ini telah mengumpulkan dana sebesar USD 60 juta.

Pendanaan ini semakin memperkuat komitmen APRIL dalam kegiatan konservasi dan restorasi. Sejak 2013, APRIL Group telah menginisiasi proyek Restorasi Ekosistem Riau (RER), proyek restorasi gambut utuh terbesar di Asia Tenggara, yang mencakup area seluas 150.000 hektare atau setara dengan dua kali luas wilayah Singapura. Program RER bertujuan untuk melindungi dan memulihkan hutan rawa gambut yang terdegradasi, termasuk keanekaragaman hayati di dalam kawasan Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Provinsi Riau.

Sebelumnya, sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya, pada 2015 APRIL Group mengumumkan pendanaan sebesar USD100 juta untuk upaya konservasi dan restorasi, khususnya dalam proyek RER, dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Conference of the Parties (COP) di Paris. Berdasarkan Laporan Kemajuan RER tahun 2023, kawasan ini telah berhasil menjaga keanekaragaman hayati yang mencakup 78 spesies mamalia, 319 spesies burung, 106 spesies amfibi dan reptil, 201 spesies pohon, 89 spesies ikan, serta 100 spesies odonata. Dari total spesies yang teridentifikasi, 41 spesies dikategorikan sebagai rentan, 21 spesies terancam, dan 13 spesies masuk dalam kategori kritis menurut daftar The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Komitmen di bidang konservasi dan restorasi ini selaras dengan target pemerintah dalam mencapai net sink sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada 2030, sehingga target nol emisi karbon Indonesia dapat tercapai pada 2060 atau lebih cepat,” ujar Sihol, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, anak usaha APRIL Group, pada COP29 yang diadakan di Baku, Azerbaijan pada November 2024

Sebagai informasi, APRIL Group adalah produsen pulp, kertas, dan kertas kemasan yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Perusahaan ini berkomitmen terhadap keberlanjutan, termasuk dalam konservasi dan restorasi, yang diyakini sebagai elemen kunci dalam mendukung bisnisnya.

Sejak 2015, APRIL Group telah menerapkan kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy) 2.0, yang salah satu komitmennya adalah "1-for-1," di mana setiap 1 hektare (ha) lahan hutan yang dikelola untuk produksi akan dikonservasi atau direstorasi dengan luasan yang sama. Hingga saat ini, inisiatif konservasi dan restorasi yang dilakukan perusahaan telah mencapai total 361.000 hektare, setara dengan 80 persen dari total luas hutan produksi APRIL saat ini.

Pada tahun 2020, APRIL memperkuat komitmen keberlanjutannya dengan meluncurkan APRIL2030, yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap iklim, alam, dan masyarakat, sekaligus tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan pada 2030. Komitmen ini mencakup serangkaian aksi nyata untuk mencapai target Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan Berkelanjutan.

Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Lewat Peningkatan Produktivitas Lahan

Masih dalam capaian nyata untuk pilar Thriving Lanscape, APRIL terus meningkatkan produktivitas hutan tanaman industri melalui berbagai inovasi dengan tujuan mendukung keberlanjutan produksi sumber bahan baku kayu. Lebih dari 200 ilmuwan dalam tim riset dan pengembangan (R&D) berkontribusi dalam meningkatkan hasil serat kayu tanpa perluasan area hutan tanaman industri

Sejak 2019 hingga Desember 2024, produktivitas kayu yang ditanam oleh APRIL (mean annual increment) telah meningkat hingga 12%, mencapai 22,8 ton/ha/tahun. Hingga 2030, APRIL menargetkan untuk meningkatkan produktivitas areal HTI hingga 50% dengan serangkaian inovasi dan riset yang telah dilakukan.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh APRIL, diantaranya menerapkan pendekatan spesifik dalam pemilihan spesies pohon yang cocok, tahan hama dan penyakit tanaman untuk setiap lahan, serta menerapkan silvikultur yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas tanah tersebut. Selain itu, perusahaan juga fokus pada manajemen sumber daya manusia untuk mendukung semua upaya ini terwujud.

Sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, APRIL Group serius menjalankan komitmennya dalam peningkatan produktivitas lahan yang tersedia saat ini, untuk memastikan kegiatan usaha yang berkelanjutan sembari mendorong kemajuan bagi masyarakat yang juga berdampak positif untuk iklim dan lingkungan di sekitarnya.

"Dengan demikian, kami berkontribusi secara langsung dan terukur terhadap pencapaian target pengurangan emisi karbon di sektor kehutanan," ujar Sihol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper