Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan para pelaku industri perhotelan & restoran berupaya mencari pasar baru untuk mengantisipasi kerugian imbas adanya pemangkasan perjalanan dinas di lingkungan kementerian/lembaga.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa menyampaikan, pembukaan segmen-segmen baru di industri hotel dan restoran perlu dilakukan mengingat kondisi government spending saat ini yang cukup terbatas.
“Jadi ada segmen baru, segmen yang kita create untuk bisa masuk di hotel, karena government spending lagi kurang ini,” kata Kiki dalam diskusi pada Musyawarah Nasional (Munas) XVIII PHRI Tahun 2025, Selasa (11/2/2025).
Saat ini, Kiki menyebut bahwa Kemenpar tengah melakukan inventarisasi segmen baru yang bisa masuk ke industri hotel dan restoran.
Dalam hal ini, pemerintah meminta dukungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk dapat mencari segmen-segmen baru, baik dari domestik maupun mancanegara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani mengatakan bahwa sebagian sektor usaha bergantung pada government spending.
Baca Juga
Namun, dia menilai bahwa ketergantungan terhadap government spending ‘tidak sehat’. Pasalnya, jika anggaran pemerintah terkoreksi, maka hal tersebut tentu berdampak besar terhadap sektor yang sangat bergantung pada government spending.
“Karena memang kalau bergantung kepada government spending, saya sudah perkirakan dulu, pasti akan ada satu masa yang akan terjadi koreksi di anggaran kita,” ujar Hariyadi.
Untuk itu, Hariyadi mendorong stakeholders di sektor pariwisata untuk bersama-sama membuat program yang dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman).
Menurutnya, jika Thailand dapat mendatangkan 40 juta wisman ke negaranya, Indonesia minimal mendatangkan 60 juta wisman per tahunnya.
“Mungkin hari ini juga kita mulai harus lebih serius untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia. Jadi hitungan saya, kalau Thailand itu 40 juta, harusnya minimal kita 60, baru kita akan survive,” tuturnya.