Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog mengungkap bahwa hingga saat ini pihaknya telah memiliki stok 1.947.778 ton beras atau 1,94 juta ton beras yang tersebar di seluruh gudang di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa stok beras tersebar di berbagai wilayah. Misalnya saja di Pulau Jawa, stok beras tersebar di DKI Jakarta—Banten mencapai 322.909 ton, Jawa Barat sebanyak 227.589 ton, Jawa Tengah 125.736 ton, Jawa Timur sebanyak 458.156 ton, dan D.I.Y sebanyak 73.977 ton.
Stok beras juga tersebar di Aceh sebanyak 31.723 ton, Riau—Kepri 18.046 ton, hingga Bengkulu sebanyak 6.037 ton. Adapun jika menengok wilayah Indonesia Timur, stok beras Bulog juga tersebar di Papua yang mencapai 37.748 ton.
“Komoditas beras cadangan pemerintah 1,94 juta ton, tepung terigu 117 ton, minyak goreng 5.199 kiloliter, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, jagung PSO 54.955 ton, dan jagung komersial 18.226 ton,” kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan bahwa per 3 Februari 2025, saat ini Perum Bulog memiliki stok beras sebanyak 1,94 juta ton yang tersebar di seluruh gudang Indonesia.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi merincikan, sebanyak 1,8 juta merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan 140.382 stok komersial.
Baca Juga
“Dan stok [beras] tersebut, perlu disampaikan, carry over stok 2024 dan merupakan stok terbesar yang ada selama ini di Perum Bulog di 5 tahun terakhir,” ungkapnya.
Arief juga mengungkap bahwa proyeksi neraca produksi-konsumsi beras Januari—Maret 2025 surplus sebesar 900.000 ton. Angkanya lebih tinggi 2,91 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Artinya, sepanjang Januari—Maret 2025, produksi beras diproyeksikan mampu mencapai 8,67 juta ton. Rinciannya, sebanyak 1,33 juta ton beras di Januari 2025, 2,1 juta ton beras di Februari 2025, dan 5,24 juta ton beras pada Maret 2025.
“Melalui kerangka sampel area BPS, amatan Desember 2024, proyeksi neraca produksi vs konsumsi Januari—Maret 2025 projection, ada kelebihan 900.000 ton dibandingkan periode yang sama 2024. Januari—Maret 2025, diproyeksikan lebih tinggi 2,91 juta ton pada periode yang sama tahun lalu,” ungkapnya.
Adapun berdasarkan proyeksi neraca pangan nasional sepanjang Januari—Desember 2025, Bapanas mengungkap stok 12 komoditas pangan hingga akhir tahun ini adalah sebanyak 9,97 juta ton beras, 5,12 juta ton jagung, 415.066 ton kedelai, 20.651 ton bawang merah, 6.206 ton bawang putih, dan sebanyak 66.525 ton cabai besar.
Kemudian, sebanyak 33.209 ton cabai rawit, 42.867 ton daging sapi-kerbau, 414.367 ton daging ayam ras, 284.884 ton telur ayam ras, 1,13 juta ton gula konsumsi, serta 297.969 ton minyak goreng.