Bisnis.com, CIKARANG — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut berbagai negara berusaha menguasai pasar Indonesia dengan membanjiri produk. Adapun China menjadi negara importir terbesar RI saat ini.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam acara Pelepasan Ekspor Produk Baja Welded Beam PT Gunung Raja Paksi Tbk. Tujuan Ekspor Selandia Baru di Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).
Oleh karena itu, Budi menilai perlu dilakukan pengamanan pasar dalam negeri untuk melindungi industri lokal seperti UMKM.
“Pasar kita itu besar, pasar kita hari ini menjadi incaran dari berbagai negara untuk masuk ke Indonesia. Sehingga kita harus bisa mengamankan pasar dalam negeri,” kata Budi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan kontribusi mencapai 40,65% terhadap total impor nonmigas Indonesia pada Desember 2024.
Impor nonmigas dari China ke Indonesia pada Desember 2024 mencapai US$7,29 miliar.
Baca Juga
Nilai tersebut meningkat dibanding November 2024 dan Desember 2023 yang masing-masing tercatat sebesar US$6,53 miliar dan US$5,45 miliar.
Kendati demikian, Budi menyebut bahwa pemerintah telah mengambil tindakan mekanisme anti-dumping dan pengamanan (safeguard) untuk mengatasi produk impor.
“Kalau produk impor, ada mekanisme anti-dumping [dan] safeguard, ya sepanjang itu memang bisa dilakukan karena itu secara internasional diperbolehkan akan kita lakukan,” ujarnya.
Di sisi lain, Budi menyampaikan bahwa produk UMKM sejatinya bisa disalurkan melalui distribusi dalam negeri dan dikenalkan ke kancah internasional alias ekspor.
“Jangan sampai UMKM kalah dengan produk-produk dari negara lain,” imbuhnya.
Menurutnya, produk UMKM harus memiliki daya saing yang salah satu dengan meningkatkan kualitas produk. Sehingga, produk tersebut bisa diterima di dalam maupun di luar negeri.
Namun, dia juga tak menampik bahwa daya saing sejatinya turut membutuhkan permodalan yang besar.
“Walaupun untuk meningkatkan daya saing lagi perlu modal besar, itu memang kendalanya. Tetapi kalau kita tidak punya daya saing kita akan kalah dengan negara lain,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan pihaknya siap membantu UKM memulai dan meningkatkan ekspor.
“Kementerian Perdagangan bersama perwakilan perdagangan di luar negeri terus mempromosikan produk unggulan Indonesia melalui penjajakan kesepakatan bisnis [business matching], misi dagang, dan juga pameran internasional,” kata Roro dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).
Dari sisi penguatan kesiapan ekspor di dalam negeri, Roro menyampaikan bahwa Kemendag berfokus pada upaya peningkatan daya saing pelaku UMKM menuju pasar global.
Perinciannya, melalui berbagai pelatihan dan pengembangan kapasitas pelaku UMKM berorientasi ekspor, serta program dan fasilitasi yang mendukung peningkatan nilai tambah dan keberterimaan produk UMKM di pasar internasional, serta penguatan ekosistem pendukung ekspor bagi pelaku UMKM.
Selain itu, Kemendag juga memfasilitasi pengembangan pasar dan konsultasi ekspor satu atap melalui platform Inaexport dan Export Center. Adapun rencananya, Export Center segera akan dikembangkan ke beberapa daerah lain.