Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menyebut pemotongan anggaran makan bergizi gratis (MBG) dari Rp15.000 menjadi Rp10.000 bukan kewenangan pihaknya. Dia meyakini pemangkasan anggaran tak mempengaruhi kualitas makanan.
Adapun, beberapa hari lalu pemerintah memangkas anggaran program MBG dari semula Rp15.000 per porsi menjadi Rp10.000 per porsi
Zulhas sapaan akrabnya menuturkan bahwa keputusan pemangkasan anggaran program MBG bukan kewenangan dirinya, tapi kewenangan dari Badan Gizi Nasional.
“Sudah diputuskan itu Badan Gizi Nasional, bukan saya (Menko Pangan),” kata Zulhas setelah meninjau uji coba program MBG yang dilakukan Grab Indonesia di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (16/12/2024).
Ketua Partai Amanat Nasional ini menyampaikan, meski adanya pemangkasan anggaran, dirinya melihat anggaran tersebut sudah mencakup gizi yang diperlukan anak-anak. Sebab, anggaran tersebut dikelola dan dihitung langsung oleh Badan Gizi Nasional.
“Jadi nanti jika sudah dihitung badan gizi berarti cukup ya (gizinya),” ujarnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Presiden Prabowo memangkas anggaran program MBG dari semula Rp15.000 per porsi menjadi Rp10.000 per porsi.
Namun, orang nomor satu di RI itu menilai anggaran MBG senilai Rp10.000 per porsi sudah masuk ke kategori cukup bermutu dan bergizi.
“Kita ingin Rp15.000 [per hari], tetapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup bermutu dan bergizi,” ungkap Presiden Prabowo, dikutip dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan, pemerintah telah memperkirakan jika satu keluarga dengan 3-4 orang anak, maka setiap keluarga bisa menerima rata-rata program MBG senilai Rp30.000 per hari.
Jika dihitung selama 1 bulan, maka anggaran yang digelontorkan sudah mencapai Rp2,7 juta. Belum lagi, pemerintah juga memberikan bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
“Jadi kalau ini semua dengan bantuan-bantuan bansos dan perlindungan lainnya, termasuk PKH [program keluarga harapan] dan bantuan lain, saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat di antaranya kelompok buruh saya kira sudah sangat maksimal pada saat ini, tentunya kita ingin perbaiki di saat-saat mendatang,” terangnya.