Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat Rp7,33 triliun modal asing masuk ke pasar keuangan Tanah Air selama pekan ini atau 9—14 Desember 2024. Data transaksi tersebut mengakhiri tren arus modal asing keluar dari Indonesia seperti yang terjadi beberapa pekan sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso memerinci, sebenarnya ada aliran modal asing keluar dari pasar saham dan sekuritas rupiah BI (SRBI). Kendati demikian, dia mengatakan bahwa lebih banyak jumlah pembelian investor asing di pasar surat berharga negara (SBN).
"Berdasarkan data transaksi 9—12 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,33 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp1,31 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp8,84 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp0,20 triliun di SRBI," jelas Ramdan dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (15/12/2024).
Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—12 November 2024, tercatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia masih surplus. Perinciannya, sebesar Rp22,78 triliun di pasar saham, Rp38,63 triliun di pasar SBN, dan Rp171,36 triliun di SRBI.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 70,48 basis poin (bps) per 12 Desember, sedikit menurun dibandingkan 70,58 bps pada 6 Desember 2024.
Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat naik ke level 7% pada Jumat (13/12/2024), dari level 6,95% pada Kamis (12/12/2024).
Baca Juga
Di sisi lain, nilai tukar rupiah tercatat mengalami pelemahan ke posisi Rp15.920 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (13/12/2024), dari posisi Rp15.920 per dolar AS pada penutupan Kamis (12/12/2024).
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Denny.
Sebagai catatan, beberapa pekan belakangan BI terus mencatat modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia selalu lebih besar daripada modal masuk.
Pada 18—31 Oktober 2024 misalnya, ada Rp4,86 triliun modal asing yang keluar pasar keuangan Indonesia. Pekan selanjutnya atau pada 4—7 November 2024, Rp10,23 triliun modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia.
Pada 11—14 November 2024, Rp7,42 triliun modal asing juga keluar dari pasar keuangan Tanah Air. Pada 18—22 November 2024, Rp7,5 triliun arus modal asing kembali keluar dari Indonesia.
Selanjutnya pada 25—28 November 2024, ada Rp1,78 triliun arus modal asing yang keluar dari pasar keuangan Tanah Air. Terakhir, pada pekan lalu atau 2—5 Desember 2024, ada Rp5,13 triliun modal asing yang kabur dari Indonesia.