Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Garuda (GIAA) Buka Alasan Rute Domestik Lebih Mahal dari Internasional

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membeberkan sejumlah alasan harga tiket pesawat domestik lebih mahal dari internasional.
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra membeberkan sejumlah alasan harga tiket pesawat domestik lebih mahal ketimbang tiket pesawat ke luar negeri.

Dia menjelaskan selama ini, Garuda Indonesia selalu berkomitmen menaati aturan mengenai tarif tiket pesawat. Terdapat aturan yakni Peraturan Menteri Perhubungan terkait tarif batas atas pesawat.

Mengacu ke aturan tersebut, sejak 2019, Garuda Indonesia menurutnya tidak pernah menaikan harga tiket pesawat domestik.

"Akan tetapi, mengacu ke situ [Peraturan Menteri Perhubungan], ada pajak avtur di situ, PPN [pajak pertambahan nilai] juga naik. Ada harga airport tax. Itu dimasukkan ke harga tiket," ujar Irfan dalam public expose, Senin (11/11/2024).

Menurut Irfan, melalui aturan tarif batas atas, avtur yang dibeli GIAA untuk penerbangan domestik dikenakan pajak. Sementara, avtur untuk terbang ke luar negeri seperti Singapura tidak terkena pajak.

Selain itu, harga tiket menjadi tinggi sebab terdapat kenaikan pajak PPN dari 11% ke 12%. Lalu, terdapat aspek pajak airport. Menurutnya, untuk Terminal 3 domestik, GIAA membayar pajak Rp168.000 ke PT Angkasa Pura Indonesia. Sementara, untuk Terminal 2 pajak yang dikenakan adalah Rp120.000.

"Yang disalahkan Garuda. Kami kan tidak pernah keluar dari rambu-rambu harga pemerintah," tutur Irfan.

Di sisi lain, GIAA merupakan maskapai yang tidak bermain di segmen penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier. Adapun, segmen low cost carrier disasar oleh anak usaha GIAA yakni Citilink. 

"Jadi, saya cuma mau bilang, ya tolong dilihat dong struktur biayanya. Jangan minta turun-turunin saja," ujar Irfan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper