Bisnis.com, ABU DHABI — Mubadala Energy bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan kajian komersialisasi gas dan pembangunan infrastruktur dari Blok South Andaman, lepas pantai Sumatra Utara.
Nota kesepahaman itu ditandatangani di sela-sela gelaran Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2024, di Abu Dhabi, Selasa (5/11/2024).
Managing Director & CEO Mubadala Energy Mansoor Mohamed Al Hamed mengatakan, kolaborasi bersama dengan PLN bertujuan untuk mengoptimalkan potensi gas yang berhasil ditemukan di blok tersebut.
Rencanannya, kedua perusahaan bakal melakukan studi bersama ihwal komersialisasi gas Blok South Andaman untuk pembangkit listrik.
Selain itu, studi bersama itu turut mengkaji pembangunan infrastruktur pendukung untuk menopang kegiatan pemrosesan gas, transportasi dan peluang pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami percaya dengan kolaborasi ini, kita bisa mengoptimalkan potensi yang ada di Blok South Andaman, membawa nilai yang signifikan untuk kedua perusahaan dan kawasan secara keseluruhan,” kata Mansoor.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan,perseroannya berkomitmen untuk mendorong pemanfaaatn sumber energi yang lebih hijau. Lewat kerja sama dengan Mubadala, Darmawan berharap, bauran energi PLN bisa ditingkatkan.
“Perubahan iklim adalah isu global kita mesti mengatasinya bersama-sama, salah satu caranya adalah lewat kolaborasi,” kata dia.
Sebelumnya, Mubadala Energy Indonesia menargetkan proposal rencana pengembangan (PoD) Blok South Andaman bakal disampaikan ke otoritas hulu migas awal 2025.
Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali mengatakan, perusahaannya saat ini masih mematangkan sejumlah skema pengembangan blok, termasuk kajian ihwal pengembangan di onshore atau offshore.
“Awal 2025 itu target yang kita harapkan, sekali lagi itu tergantung dari perkembangan kajian yang sedang dikerjakan,” kata Abdulla.
Rencananya, Mubadala Energy bakal berfokus pada sumur eksplorasi Tangkulo-1 untuk fase pertama pengembangan dalam dokumen PoD yang disusun. Perkiraannya, Blok South Andaman bisa onstream pada 2028 mendatang.
Selanjutnya, percepatan PoD menuju produksi bakal dilakukan dengan skala penuh pada beberapa sumur eksplorasi yang belakangan berhasil ditemukan seperti Layaran-1 dan Layaran-2.
Adapun, Mubadala Energy berhasil mengidentifikasi potensi lebih dari 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas in place di Tangkulo-1, bagian dari Blok South Andaman.
Penemuan ini sekaligus menjadi keberhasilan eksplorasi ke-2 setelah Sumur Layaran-1 yang diidentifikasi Mubadala Energy pada pertengahan Desember 2023, dengan potensi gas mencapai 6 Tcf gas in place.
Dengan 80% working interest di Blok South Andaman, Mubadala Energy adalah pemegang net areal terbesar di wilayah lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra saat ini.
Penemuan ini membuka potensi lebih lanjut di bagian selatan dari Blok South Andaman dan mengindikasikan tambahan multi-Tcf sumber daya gas prospektif di struktur sekitarnya.
Bersama dengan Sumur Layaran-1, penemuan ini menambah volume cadangan contingent dan memberikan ruang bagi Mubadala Energy untuk melanjutkan pertumbuhan organik (organic growth) di wilayah tersebut melalui aktivitas eksplorasi dan appraisal selanjutnya.