Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Panggil Calon Menteri ke Kertanegara, Bagaimana Respons Pasar?

Bagaimana pasar akan merespons pemanggilan calon menteri Kabinet Prabowo ke Kertanegara kemarin malam?
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto mulai memanggil para calon menteri ke kediamannya di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (11/10/2024). Lantas, bagaimana pasar akan merespons daftar calon pembantu presiden tersebut?

Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto meyakini tidak akan ada gejolak di pasar. Pasalnya, tak ada kejutan dari calon-calon menteri bidang ekonomi yang dipanggil Prabowo.

"Sentimennya secara umum positif bagi pasar, tapi karena tidak ada surprise [kejutan] sehingga ya mungkin juga akan datar-datar saja. Jadi kalau misalkan ada faktor global yang lebih dominan, faktor kabinet dalam konteks respons pasar itu jadi ternetralisir," jelas Eko kepada Bisnis, Selasa (15/10/2024).

Dia mengaku tidak heran apabila banyak menteri bidang ekonomi era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali dipanggil Prabowo. Bagaimanapun, sambungnya, Prabowo menjanjikan keberlanjutan.

Sejalan dengan itu, pelaku bisnis sudah tahu rekam jejak para menteri-menteri tersebut dalam lima tahun terakhir. Oleh sebab itu, jika dilihat dari sisi stabilitas saja maka pasar akan merespons secara positif.

"Di mana ketika ekonomi global, geopolitiknya tensinya sangat tinggi saat ini, terus kemudian ekonomi tetap pengen tumbuh, ya aspek stabilitas tentu diutamakan," ujar Eko.

Di samping itu, dia melihat perlu ada menteri dengan semangat baru yang bisa menggenjot perekonomian sehingga bisa tumbuh hingga 8% seperti yang dicanangkan Prabowo. Menurutnya, stabilitas saja tidak bisa menjamin pertumbuhan ekonomi 8%.

Eko mencontohkan jika Sri Mulyani Indrawati kembali menduduki kursi menteri keuangan untuk menjaga stabilitas maka seharusnya menteri di bidang perdagangan, perindustrian, dan sejenisnya harus membawa semangat akseleratif.

"Perlu menteri-menteri di sektor riil itu yang harusnya lebih akseleratif kebijakannya sehingga nanti sisi kebijakan fiskal benar-benar bisa punya daya dukung kepada sektor-sektor riil tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Eko mendorong agar Prabowo tetap mengutamakan kalangan profesional daripada sosok dengan latar belakang politik untuk mengisi kursi-kursi menteri bidang ekonomi. Dengan begitu, pasar akan memberi respons lebih positif.

"Kalau para politisi itu [menduduki kursi menteri bidang ekonomi], biasanya pasar terlepas dari benar atau tidak itu [kebijakan menteri tersebut], ada saja kecurigaan-kecurigaan aspek political interest [kepentingan politik] mendominasi dibandingkan aspek policy [kebijakan] di bidang ekonomi saja," ungkapnya.

Sebagai informasi, setidaknya ada 49 tokoh yang dipanggil Prabowo ke kediamannya pada Senin (14/10/2024) sore hingga malam. Dari puluhan tokoh tersebut, banyak di antaranya yang merupakan menteri-menteri bidang ekonomi Kabinet Indonesia Maju saat ini.

Sebut saja Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo:

1. Prasetio Hadi - Ketua DPP Partai Gerindra

2. Sugiono - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

3. Widiyanti Putri Wardhana - Pengusaha

4. Natalius Pigai - Pegiat HAM

5. Yandri Susanto - Wakil Ketua Umum PAN

6. Fadli Zon - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

7. Nusron Wahid - Politikus Golkar

8. Saifullah Yusuf - Sekjen PBNU

9. Mauara Sirait - Politikus Partai Gerindra

10. Abdul Kadir Karding - Politikus PKB

11. Wihaji - Wakil Ketua Umum Golkar

12. Teuku Riefky Harsya - Sekjen Partai Demokrat

13. Agus Harimurti Yudhoyono - Ketua Umum Partai Demokrat

14. Arifatul Choiri Fauzi - Muslimat NU

15. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri sekarang

16. Zulkifli Hasan - Ketua Umum PAN

17. Satryo Soemantri Brodjonegoro - Akademisi

18. Yassierli - Akademisi

19. Yusril Ihza Mahendra - Pakar Hukum Tata Negara

20. Bahlil Lahadalia - Ketua Umum Partai Golkar

21. Abdul Mu'ti - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah

22. Muhaimin Iskandar - Ketua Umum PKB

23. Agus Andriyanto - Wakapolri sekarang

24. Raja Juli Antoni - Sekjen DPP PSI dan Wakil Menteri LHK sekarang

25. Agus Gumiwang - Menteri Perindustrian sekarang

26. Pratikno - Mensesneg Sekarang

27. Sakti Wahyu Trenggono - Menteri Kelautan dan Perikanan sekarang

28. Ribka Haluk - Pj Gubernur Papua

29. Rahmat Pambudi - Pakar Pangan dan Komisaris Nusantara Sawit (NSSS) 

30. M. Iftitah Sulaiman - Politikus Partai Demokrat

31. Maman Abdurahman - Politikus Partai Golkar

32. Hanif Faisol Nurofiq - Dirjen Planologi Kehutanan

33. Sultan Bachtiar Najamudin - Ketua DPD RI

34. Nasaruddin Umar - Imam Besar Istiqlal

35. Andi Amran Sulaiman - Menteri Pertahanan sekarang

36. Erick Thohir - Menteri BUMN sekarang

37. Dito Ariotedjo - Menpora sekarang

38. Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan sekarang

39. Budi Santoso - Sekjen Mendag sekarang

40. Raden Dodi Priyono - Pejabat PUPR

41. Airlangga Hartarto - Menko Perekonomian sekarang

42. Dudy Purwagandhi - Komisaris PLN dan CEO Maskapai Jhonlin Charter

43. Sri Mulyani Indrawati - Menteri Keuangan sekarang

44. Veronica Tan - Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

45. Meutia Hafid - Politisi Partai Golkar

46. Supratman Andi Agtas - Menkumham sekarang 

47. Rosan P. Roeslani - Menteri Investasi/Kepala BKPM sekarang

48. Donny Ermawan - Sekjen Kemhan sekarang 

49. Muhammad Herindra - Wakil Menteri Pertahanan sekarang


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper