Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Jengkel RI Kehilangan Devisa Rp180 Triliun Gara-Gara Hal Ini

Jokowi mengaku jengkel sebab negara kehilangan devisa hingga Rp180 triliun karena masih banyak masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jengkel sebab negara kehilangan devisa hingga Rp180 triliun karena masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengungkapkan alasan untuk menghadirkan sejumlah rumah sakit (RS) dengan standar hotel bintang lima agar masyarakat lebih berobat di dalam negeri.

"Saya masuk [RS] seperti masuk hotel bintang 5. Kalau RS seperti ini pelayanannya baik dan yang sakit cepat sembuh bukan malah kerasan karena RS-nya bagus. Ini akan mencegah kehilangan devisa kita kurang lebih Rp 180 triliun tiap tahun," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Rumah Sakit Kemenkes Surabaya, dikutip dari YouTube Sekretarian Presiden, Jumat (6/9/2024).

Dia menyebut bahwa masyarakat cukup aktif untuk pergi berobat ke luar negeri mulai dari Singapura, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat. Hal tersebut menyebabkan negara kehilangan devisa hingga Rp180 triliun. 

Oleh sebab itu, dia pun meresmikan gedung rumah sakit Kemenkes Surabaya yang menelan anggaran Rp 2 triliun dengan harapan pembangunan rumah sakit modern ini dapat mengurangi minat masyarakat berobat ke luar negeri. 

Jokowi menjabarkan bahwa anggaran yang keluar dalam pembangunan rumah sakit ini mulai dari gedung tidur, peralatan, hingga SDM. Totalnya mencapai Rp 2 triliun.

"Dan ini menambah tempat tidur 867 dibiayai dengan anggaran gede sekali Rp 1,6 triliun, plus peralatan itu baru gedung Rp368 miliar ini untuk Surabaya, ini untuk Jawa Timur, dan nanti sebagian menjadi hub dari Indonesia bagian timur, plus ada anggaran lagi untuk SDM Rp50 miliar. Jadi menelan biaya yang tidak kecil," ujar Jokowi.

Menurutnya, pemerintah mengaku tidak masalah dengan anggaran tersebut. Sebab, bagi pemerintah yang terpenting agar pelayanan terhadap masyarakat makin baik dan pilihan untuk berobat bakal beralih ke dalam negeri.

"Jadi saya rasa pemerintah tidak masalah mengeluarkan anggaran asalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat itu semakin baik, ruangan, tempat tidur rumah sakit juga semakin baik, penerangan di rumah sakit juga semakin terang," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper