Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Dihantui Gempa Megathrust, Menperin Ungkap Langkah Mitigasi di Sektor Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan langkah mitigasi terhadap ancaman gempa megathrust.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut mitigasi masuk ancaman gempa megathrust untuk pelaku industri telah dilakukan sejak awal pemberian izin lahan untuk kawasan industri. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya melakukan mitigasi dengan selektif menetapkan kawasan-kawasan untuk industri yang dinilai aman. Hal ini dilakukan guna meminimalisir dampak operasional produksi. 

"Belum tentu 100% tepat, tetapi kami anggap kawasan atau lahan tersebut itu relatif jauh lebih aman ketika kita berikan izin untuk pengembangan kawasan industri," kata Agus di Kompleks DPR RI, Senin (26/8/2024). 

Dalam hal ini, Kemenperin telah menerapkan standar penetapan lahan. Untuk itu, pihaknya juga berhati-hati memberikan izin untuk pengembangan kawasan industri yang aman dari bencana alam.

"Kami memastikan bahwa perizinan itu sudah sesuai dengan perkiraan dari kemungkinan terjadinya bencana, baik itu bencana kebakaran hutan, banjir maupun bencana yang tadi disampaikan [megathrust]," ujarnya. 

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Golkar Dyah Roro Esti mewanti-wanti Kemenperin untuk memberikan perlindungan kepada pelaku industri atas potensi gempa megathrust. 

Menurut dia, sebagai pembina industri, Kemenperin juga perlu memastikan industri nasional memiliki mitigasi bencana yang baik dan menjamin keamanan perkerja. 

"Saya rasa kalau ada warning dari Kemenperin kepada industri bisa menjadi langkah untuk ke depan menghadapi jika betul akan terjadi," tuturnya. 

Adapun, BMKG dalam hal ini mengingatkan masyarakat mengenai potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. 

Zona tersebut diduga sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Oleh karena itu, seismic gap ini perlu diwaspadai lantaran dapat melepaskan energi gempa signifikan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.  

Dia juga menegaskan bahwa munculnya potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tidak ada kaitan langsung dengan peristiwa gempa kuat 7,1 magnitudo yang berpusat di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki Jepang. 

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.

“Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper