Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Tahan Suku Bunga Acuan di 2,50%, Kompak dengan Bank Indonesia

Bank of Thailand mempertahankan suku bunga tetap stabil sejak kuartal IV/2023, meskipun inflasi berada di bawah target sebesar 1%—3%.
Gubernur Bank Indonesia bersama bersama perwakilan Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) dalam acara Advancing Regional Digital Payment Connectivity, Senin (14/11/2022). / Bisnis-Maria Elena
Gubernur Bank Indonesia bersama bersama perwakilan Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) dalam acara Advancing Regional Digital Payment Connectivity, Senin (14/11/2022). / Bisnis-Maria Elena

Bisnis.com, JAKARTA — Bank sentral Thailand, Bank of Thailand (BOT) mempertahankan suku bunga acuannya di tengah pertumbuhan ekonomi meningkat dan ketika para pembuat kebijakan menunggu kebijakan perdana menteri yang baru.

Mengutip Bloomberg, Bank of Thailand memvoting 6 berbanding 1 untuk mempertahankan tingkat one day repurchase rate tetap stabil di level tertinggi dalam satu dekade, yaitu 2,50% pada pertemuan hari Rabu.

Hal tersebut sesuai dengan perkiraan oleh 23 dari 24 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News

Keputusan untuk mempertahankan biaya pinjaman pada tingkat tertinggi sejak tahun 2013 terjadi ketika Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra tengah memilih kabinetnya dan merumuskan kebijakan termasuk meninjau pemberian uang tunai sebesar US$14 miliar yang direncanakan oleh pendahulunya, Srettha Thavisin.

BOT telah menolak seruan Srettha untuk menurunkan suku bunga sambil mendesaknya untuk menerapkan program stimulus yang lebih tepat sasaran.

Meskipun negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh paling cepat dalam lima kuartal pada periode April-Juni, pertumbuhan ekonomi negara ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangganya. 

Pichai Chunhavajira, yang terus menjabat sebagai menteri keuangan sementara Paetongtarn menyelesaikan timnya, menggambarkan perekonomian senilai US$500 miliar Thailand berada di ambang krisis.

Adapun, Bank of Thailand telah mempertahankan suku bunga tetap stabil sejak kuartal keempat 2023 meskipun inflasi tetap berada di bawah target BOT sebesar 1%—3%.

Sejumlah ekonom, termasuk dari Standard Chartered Plc, Capital Economics Ltd. dan Oversea-Chinese Banking Corp., mengantisipasi nada dovish dari para pembuat kebijakan Thailand pada hari Rabu, yang membuka jalan bagi pengaturan yang lebih longgar pada kuartal keempat.

Karena Federal Reserve diperkirakan akan melakukan pelonggaran pada awal bulan depan, mata uang negara-negara berkembang termasuk baht telah terapresiasi, sehingga semakin mengurangi tekanan harga impor dan memberikan lebih banyak kelonggaran bagi para pembuat kebijakan untuk mendukung perekonomian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper