Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKN Jadi Episentrum Pertumbuhan Baru, Pakar: Butuh 100 Tahun Lagi!

Pakar menilai cita-cita pemerintah menjadikan IKN sebagai pusat perekonomian baru masih membutuhkan waktu panjang atau sekitar 100 tahun ke depan.
Progres pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kaltim, Senin (6/5/2024) - (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)
Progres pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kaltim, Senin (6/5/2024) - (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Bisnis.com, JAKARTA – Wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diproyeksi baru berhasil menjadi titik epicentrum pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia pada 100 tahun ke depan. 

Ahli Tata Kota dan Permukiman Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar, menjelaskan cita-cita pemerintah membentuk pusat perekonomian baru masih membutuhkan waktu panjang. Di mana, pada tahap awal pemerintah perlu terlebih dahulu memupuk ekosistem di IKN agar kian subur.

“Sekarang developr power, itu yang perlu ditingkatkan terus. Itu yang akan terus membakar pembangunan di sana, saya perkirakan dalam 100 tahun ke depan itu terbentuk yang disebut epicentrum baru,” kata Jehansyah saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (14/8/2024).

Jehansyah menuturkan, keberlanjutan pembangunan IKN penting untuk dijaga. Di mana, saat ini pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan telah mencapai 7%, jauh di atas rata-rata nasional.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa juga menjelaskan bahwa dalam tahap pembangunan, IKN telah memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan di Kaltim.

“Pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di tengah Indonesia hingga saat ini telah mengalami kemajuan,” jelasnya dalam Musrenbangnas 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).  

Adapun saat ini, pembangunan mega proyek IKN dilaporkan telah memakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp80 triliun selama dua tahun konstruksi. 

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H. Sumadilaga, menyebut anggaran tersebut digunakan untuk menggarap 104 paket terkontrak.

“Aduh, [kalau realisasi anggaran IKN] masih sekitar Rp80 triliun lah,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (7/7/2024).

Perinciannya, serapan APBN senilai Rp80 triliun dibagi dalam tiga pelaksanaan paket fisik terkontrak. Di mana, paket fisik batch 1 dengan total 40 proyek memakan anggaran senilai Rp25 triliun progres fisiknya hingga Juni telah mencapai 84,94%.

Kemudian, batch 2 dengan total 31 paket senilai Rp27,63 triliun progresnya mencapai 38,03% dan batch 3 dengan 33 paket senilai Rp26,53 triliun dengan progres mencapai 7,02%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper