Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, inflasi Indonesia berada di angka 2,1% pada Juli 2024. Angka inflasi Indonesia tersebut lebih rendah dari banyak negara maju namun masih lebih tinggi dibanding sejumlah negara di Asia lainnya.
Sri Mulyani menjelaskan, inflasi Indonesia cenderung relatif stabil beberapa bulan terakhir. Bahkan, menurutnya, jauh lebih baik dari banyak negara lain.
"Inflasinya kita [Indonesia] di 2,1%, seperti yang saya sampaikan berkali-kali adalah termasuk negara dengan inflasi yang sangat relatif moderat rendah," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
Dia menjelaskan, 2,1% masih di kisaran inflasi yang diharapkan pemerintah. Apalagi, sambungnya, core inflation ada di angka 2% yang menggambarkan adanya sedikit perbaikan dari bulan lalu yang core inflationnya 1,9%.
"Karena core inflation itu related [terkait] kepada agregat demand [permintaan agregat], entah consummation [konsumsi], investment [investasi]," jelas Sri Mulyani.
Dalam paparannya, Sri Mulyani juga membandingkan angka inflasi Indonesia dengan negara-negara lain. Ada beberapa negara yang inflasinya lebih rendah dari Indonesia yaitu China (0,5%), Thailand (0,8%), Italia (1,3%), Arab Saudi (1,5%), Malaysia (2%), dan Inggris (2%).
Baca Juga
Sementara itu, banyak negara dan kawasan lain yang inflasinya lebih tinggi dari Indonesia seperti Prancis (2,3%), Jerman (2,3%), Singapura (2,4%), Korea Selatan (2,6%), Eropa (2,6%), Kanada (2,7%).
Lalu ada Jepang (2,8%), Amerika Serikat (3%), Australia (3,8%), Filipina (4,4%), Vietnam (4,4%), Brazil (4,5%), India (5,1%), Afrika Selatan (5,1%), Meksiko (5,6%), Rusia (8,6%), Turki (61,8%), hingga Argentina (271,5%).