Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ExxonMobil Indonesia dan SKK Migas Mencapai Pengapalan ke-1000 dari Blok Cepu

Momen bersejarah ini ditandai dengan pengapalan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar.
Fasilitas Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024)/Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa
Fasilitas Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024)/Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas mengumumkan pengapalan (lifting) minyak dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris di Blok Cepu, mencapai 1.000 kapal, Selasa (13/8/2024).

Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall, mengatakan bahwa momen bersejarah ini ditandai dengan pengapalan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina. 

"Dari kapal FSO Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina, lalu dikirim ke kilang-kilang Pemerintah yang ada di Indonesia. Minyak mentah milih Pemerintah ini berperan penting dalam mendukung kebutuhan energi Indonesia dan meningkatkan keamanan energi nasional," kata Carrol di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024). 

Carrol menyampaikan, pihaknya tengah mengembangkan program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) dengan sumur B13 yang sudah produksi sebanyak 13.300 barel minyak pada 6 Agustus kemaren. 

Pengembangan BUIC diyakini bakal semakin meningkatkan produksi minyak Blok Cepu dan memperkuat keamanan energi Indonesia serta berkontribusi terhadap sekitar 25% produksi minyak mentah nasional.

Sejak tahun 2008 hingga 2023, dengan total investasi sekitar Rp57 triliun atau sekitar US$ 4 miliar, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp442 triliun atau setara US$29,5 miliar terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak.

Lebih dari itu, berdasarkan proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B), perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak. 

“Ini berarti Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp421 triliun atau sekitar US$28,1 miliar dolar dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai angka yang fantastis sebesar Rp864 triliun ata sekitar US$ 57,6 miliar," ujar Carol.

Selama proyek, Carrol menuturkan perusahaan pun telah mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan asal Indonesia. Kini, lebih dari 99% operasi Blok Cepu pun dikelola oleh putra-putri Indonesia. 

“EMCL menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktorat Jenderal Migas, KUPP Brondong, pemerintah dan masyarakat lokal, serta mitra kami, Pertamina dan BKS PI Blok Cepu, atas dukungan dan kerja sama yang berkelanjutan,” tutur Carole.

Melalui kolaborasi dan kerja sama yang baik dari semua pihak, dia yakin Indonesia dapat mencapai target produksi target produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

Adapun, secara kumulatif Exxon berhasil memproduksi dengan total minyak mencapai lebih dari 660 juta barel. Jumlah 660 juta barel itu, kata Carole melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper