Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menilai positif upaya pemerintah untuk kembali membenahi iklim investasi hulu minyak dan gas (migas) di dalam negeri.
Direktur Keuangan PHE Dannif Danusaputro mengatakan langkah itu perlu didorong untuk tetap menjaga keekonomian proyek hulu migas saat ini.
“Tetap dari sisi komersialnya tetap terjaga,” kata Dannif saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Di sisi lain, Dannif mengatakan, perseroannya terus berupaya untuk meningkatkan capaian produksi migas setiap tahunnya lewat kegiatan agresif yang sudah dianggarkan perseroan.
“Kita mendorong untuk itu, terus mempertahankan atau meningkatkan produksi,” tuturnya.
PHE menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$5,7 miliar atau setara dengan Rp90,34 triliun (asumsi kurs Rp15.850 per dolar AS) pada rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini.
Baca Juga
Kendati kegiatan pengeboran sumur pengembangan dan eksplorasi ditargetkan makin agresif, porsi anggaran untuk merger dan akuisisi PHE tercatat turun 13,3% ke level US$1,3 miliar setara dengan Rp20,60 triliun tahun ini.
Seperti diketahui, anggaran merger dan akuisisi pada RKAP 2023 ditetapkan di level 1,5 miliar atau Rp23,77 triliun.
Anak usaha hulu Pertamina itu belakangan mengerek proyeksi lifting migas pada 2025 ke level 760.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau naik 3% dari target full year 2024 di level 742.000 boepd.
Sementara, lifting migas sampai saat ini atau year to date (ytd) 2024 berada di level 709.000 boepd, lebih rendah dari torehan sepanjang 2023 di kisaran 728.000 boepd.
Adapun, target lifting minyak tahun depan ditarget mencapai 427.000 barel per hari (bopd) atau naik 2% dari target tahun ini di level 420.000 bopd.
Sementara realisasi lifting hingga saat ini, masih berkisar 397.000 bopd, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya di angka 415.000 bopd.
Di sisi lain, proyeksi untuk sales gas pada 2025 dikerek ke level 1.935 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Proyeksi itu naik cukup lebar 4% dari target salur gas tahun ini di level 1.863 MMscfd.
Kendati demikian, realisasi salur gas year to date masih berkisar 1.805 MMscfd, lebih rendah dari torehan sepanjang 2023 di angka 1.810 MMscfd.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah membentuk satuan tugas atau task force untuk memperbaiki iklim investasi hulu migas nasional.
Perbaikan iklim investasi itu bakal menyasar pada penyederhanaan perizinan, pembenahan kontrak dan bagi hasil yang lebih menarik bagi investor yang belakangan mengarah pada pengeboran laut dalam.
“Kami lagi bikin task force untuk itu, untuk melihat aturan-aturannya,” kata Luhut selepas agenerenda The 2nd International & Indonesia Carbon Capture and Storage (IICCS) Forum 2024 di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Luhut mengatakan pemerintah belakangan tengah berupaya untuk memberikan insentif yang lebih menarik bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mau berinvestasi di Indonesia.
“Sekarang saya lihat malah Afrika itu lebih bagus dari kita. Afrika itu sudah malah berikan 60:40. Kita masih 85:15. Jadi, kita sekarang ini harus betul tajam melihat sekeliling kita,” kata Luhut.