Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju Tanpa Pajak

Menkeu Sri Mulyani mengatakan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju tidak akan bisa tercapai tanpa adanya penerimaan pajak.
Menkeu Sri Mulyani tiba untuk mengikuti rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menkeu Sri Mulyani tiba untuk mengikuti rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju tidak akan bisa tercapai tanpa adanya penerimaan pajak.

Hal ini disampaikannya dalam acara Spectacular dalam rangka memperingati Hari Pajak 2024, Minggu (14/7/2024).

“Untuk bisa terus menjaga Republik Indonesia membangun negara ini, negara dan bangsa kita, cita-cita yang ingin kita capai menjadi negara maju, ingin menjadi negara yang sejahtera dan adil, tidak mungkin bisa dicapai tanpa penerimaan pajak suatu negara,” kata Sri Mulyani.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyebut penerimaan pajak merupakan tulang punggung dan instrumen yang sangat penting bagi sebuah negara untuk bisa mencapai cita-citanya.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp1.988,9 triliun, naik dari realisasi pada tahun lalu yang sebesar Rp1.867,9 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, tren penerimaan pajak terus mengalami peningkatan, dari hanya Rp13 triliun pada 1983, menjadi sekitar Rp400 triliun pada era reformasi, dan saat ini mendekati angka Rp2.000 triliun.

Sepanjang semester I/2024, realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp893,84 triliun atau 44,9% terhadap target APBN 2024.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Suryo Utomo menyampaikan bahwa pihaknya optimistis target penerimaan pajak pada tahun ini dapat tercapai.

“Target Rp1.988,9 triliun di tahun 2024 ini, Insyaallah Bu, dengan bantuan teman-teman dan para stakeholder yang ada di sini, kami akan berupaya untuk mencapainya,” ujarnya.

Di sisi lain, Suryo tidak memungkiri bahwa tantangan untuk mencapai target tersebut memang tidak mudah, terutama di tengah kondisi harga komoditas yang mengalami penurunan tajam.

“Tapi tadi seperti yang saya sampaikan, Rp1.988,9 triliun bukan suatu target yang mustahil untuk dicapai. Insyaallah kita akan jalankan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper