Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak Dolar AS, Yen, Yuan hingga Rupiah usai Pengumuman The Fed dan Inflasi AS

Berikut pergerakan mata uang dolar AS, yen, hingga rupiah setelah pengumuman suku bunga The Fed dan inflasi AS.
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang Asia, termasuk yen, yuan, dan rupiah telah menguat terhadap dolar AS yang tertekan oleh inflasi Amerika Serikat (AS) dan suku bunga yang dipertahankan untuk sementara waktu. 

Federal Reserve (The Fed) dengan suara bulat mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di kisaran target 5,25%-5,5%, yang merupakan level tertinggi dalam dua dekade terakhir. 

Lalu, Berdasarkan data Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu (12/6/2024), indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) pada Mei 2024 naik 3,3% (year-on-year/yoy). 

Kenaikan mata uang terjadi lebih besar setelah laporan inflasi AS yang menunjukkan inflasi data dari bulan ke bulan pada laporan Mei 2024, dibandingkan ekspektasi pasar dengan kenaikan 0,1%.

Namun, kenaikan tersebut terpangkas setelah pengumuman The Fed, dengan proyeksi median dari para pembuat kebijakan menunjukan pemangkasan sebesar satu kali pada tahun ini, lebih sedikit dari perkiraan Maret 2024 yang sebesar tiga kali pemangkasan. 

"Saya pikir pasar melihat dolar AS melemah, dengan fluktuasi di antara keduanya," jelas ahli strategi Westpac Imre Speizer di Auckland, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2024). 

Lanjutnya, kondisi tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan suku bunga The Fed, yang masih diperkirakan terjadi pada tahun ini. 

Kini, indeks dolar tengah menguat 0,18% di level 104.8350 pada pukul 12.15 WIB. Kemudian euro pada semalam meningkat 0,6% dan melampaui rata-rata pergerakan 200 hari, dengan harga terakhir pada US$1,0811. 

Yen tertekan menjelang pertemuan bank sentral Jepang (BOJ) yang kini melemah 20% terhadap dolar di level 157,04 pada pukul 11.57 WIB.

Adapun, mata uang ini tengah berjuang dalam kesenjangan yang besar antara suku bunga negaranya yang mendekati nol dan suku bunga Negeri Paman Sam yang jauh lebih tinggi. 

Yuan China stabil di 7,2627 pada awal perdagangan luar negeri, setelah sedikit menguat terhadap dolar semalam. Kini, mata uang ini melemah 0,14% terhadap dolar dan berada di level 7,2508 pada pukul 11.58 WIB. 

Rupiah kini juga sedikit menguat 0,04% terhadap dolar dan berada di level 16.288,5 pada pukul 12.16 WIB. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa rupiah bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada rentang Rp16.250 hingga Rp16.320.

Mata uang lainnya pada pukul 12.25 WIB juga mengalami penguatan terhadap dolar. Ringgit Malaysia telah menguat 0,18%, baht Thailand 0,07%, won Korea 0,12%, dolar Taiwan 0,06%, dan dolar Hong Kong 0,01%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper