Gelar Berani Mendunia, LPEI Ajak Eksportir Indonesia Naik Kelas

LPEI gelad acara Berani Mendunia, mengumpulkan anggota ekosistem ekspor Indonesia agar Eksportir Indonesia naik kelas
Foto: LPEI adakan Berani Mendunia di Sarinah
Foto: LPEI adakan Berani Mendunia di Sarinah

Bisnis.com, JAKARTA -  Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank menggelar acara Forum Berani Mendunia yang digelar pada hari ini, Sabtu (1/6/2024) di Relief Sarinah, Jakarta Pusat. 

Forum Berani Mendunia tersebut mengumpulkan anggota ekosistem ekspor Indonesia yang terdiri dari stakeholder yang membidangi ekspor, perbankan, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) serta praktisi eksportir di Indonesia. 

Tak hanya itu, LPEI juga turut mengundang para buyer (pembeli) dari negara lain di antaranya Belanda, Dubai, China hingga Vietnam. Dalam kesempatan tersebut, LPEI mengajak para ekosistem bersatu untuk membawa UKM Indonesia naik kelas dan mendunia.

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso menyinggung pentingnya peran UKM dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Di mana porsinya mencapai 61% dari pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air atau sekitar Rp9.580 triliun. Tak hanya itu, UKM juga membuka lapangan pekerjaan yang luas dengan sekitar 117 juta  pekerja. 

“Saya yakin ekosistem kita bahwa dengan bersatu akhirnya bisa membuat UKM berani mendunia,” kata Riyani di Jakarta, Sabtu (1/6/2025).

Di sisi lain, Direktur Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Nurhadi menyebut forum Berani Mendunia tersebut menjadi wadah untuk mengolaborasikan para pemangku kepentingan dan mitra kerja untuk membangun kapasitas supaya mendunia dan sustainable. Pada akhirnya, hal tersebut dapat mendorong peningkatan pendapatan devisa negara. 

Pada kesempatan tersebut, LPEI turut memperkenalkan market place  Komoditas Indonesia Go Internasional (KomodoIn) yang akan dilaunching pada Agustus depan.

Marketplace tersebut merupakan wadah bagi ekosistem eksportir yang ditawarkan oleh LPEI untuk membuat UKM lebih mudah naik kelas dan mendunia. 

Head Digital Project KomodoIn Lutpi Ginanjar menjelaskan bahwa nama KomodoIn terinspirasi dari nama hewan Komodo asal Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, memiliki makna kekuatan serta sustainabilty (berkelanjutan).

Dalam market place tersebut, Lutpi mengatakan LPEI melakukan empat tahapan edukasi, kurasi, inkubasi, hingga transaksi.

“Kami memper-simple alat edukasi kita, di mana kita alihkan dengan e-learning sehingga [para pelaku UKM] dapat memiliki manfaat dari pembelajaran yang dilakukan,” katanya. 

Edukasi tersebut terdiri dari skill pengembangan ekspor dan skill produk development. Menurutnya apabila UKM mampu untuk ekspor, tetapi produknya belum memenuhi standar internasional juga tidak ada komplit. Oleh sebab itu, lanjut dia, KomodoIn menawarkan dua solusi tersebut.

“Pengetahuan ekspornya kita kembangkan, dan pengembangan produknya kita terus  upgrade sesuai permintaan buyer,” katanya. 

Tidak hanya itu, KomodoIn juga menyediakan eksporpedia yang membantu para eksportir menemukan istilah-istilah sulit terkait ekspor. Kemudian, ada juga virtual assitant yang dapat memberikan konsultasi expert bagi para pelaku UKM.

KomodoIn juga menyediakan market place global, di mana para UKM nantinya dapat memasarkan melalui layanan tersebut dengan lebih aman, mudah, dan luas. 


“Rata-rata hari ini bertransaksi melalui expo, apakah itu salah? Tidak sama sekali. Tapi kita sebagai pebisnis membutuhkan suistainabilty transaksi,  memperbanyak market, memperbanyak buyer,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper