Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Urgensi Pembatasan Pembelian Pertalite

Pemerintah tengah mengebut penyusunan beleid terkait pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite dan Solar.
Lukman Nur Hakim,Nyoman Ary Wahyudi
Kamis, 30 Mei 2024 | 07:00
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Proyeksi Konsumsi Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan meningkat menjadi sekitar 32,1 juta kiloliter (kl) hingga 32,2 juta kl pada 2025. Adapun, pada 2024, kuota jenis BBM khusus penugasan (BBM) Pertalite ditetapkan sebesar 31,6 juta kl.

Selain itu, konsumsi jenis BBM tertentu, Solar subsidi, juga diperkirakan mengalami kenaikan pada 2025 dibandingkan konsumsi tahun ini yang diperkirakan sebesar 17,71 juta kl.

“Kami prognosakan untuk Solar ada di angka range 18,6 juta kl hingga 18,7 juta kl [pada 2025],” kata Riva saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa (28/5/2024).

Adapun, angka proyeksi konsumsi BBM bersubsidi tersebut berdasarkan sejumlah asumsi yang menjadi acuan. Pertama, asumsi yang diambil dari estimasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 yang berada di angka 5,1% hingga 5,5% sesuai dengan rilis dari Badan Kebajikan Fiskal pada Mei 2024.

Asumsi kedua, kata Riva adalah estimasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang berada di angka 4% sampai 5% dan sudah memperhitungkan pertumbuhan kendaraan listrik pada 2024-2025.

“Lalu diasumsikan tidak terdapat atau belum dilakukannya konversi minyak tanah ke LPG di wilayah Indonesia Timur,” ujarnya.

Asumsi terakhir, kata Riva, adalah terus dilakukannya pengawasan dan pemberlakuan pencatatan, subsidi tepat, baik untuk solar, Pertalite dan juga LPG.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper