Bisnis.com, JAKARTA — SPBU Shell mulai berguguran di Indonesia seiring dengan rencana perusahaan menghentikan kegiatan operasi sembilan tempat isi BBM di Medan, Sumatra Utara, tahun ini.
Keputusan itu sejalan dengan strategi Shell secara global untuk menciptakan nilai lebih dengan emisi yang lebih rendah.
“Shell akan menghentikan kegiatan operasi sembilan SPBU di Medan, Sumatra Utara, tahun ini,” kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea lewat keterangan tertulis, Rabu (17/4/2024).
Susi mengatakan Shell Indonesia saat ini berfokus untuk mengembangkan rantai pasok energi rendah karbon dan penyederhanaan kinerja bisnis.
“Sejalan dengan strategi Shell secara global untuk menciptakan nilai lebih dengan emisi yang lebih rendah,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kantor pusat Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara hingga 2025 sebagai bagian dari strategi transisi energi perusahaan.
Baca Juga
Sebagai gantinya, Shell bakal berinvestasi lebih masif pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sampai 2030 atau 6 tahun mendatang.
“Kami berencana untuk mendivestasikan sekitar 500 SPBU termasuk dari usaha patungan setiap tahunnya antara 2024 sampai 2025,” kata Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikutip Jumat (22/3/2024).
Sebagai informasi, Shell saat ini mengoperasikan lebih dari 46.000 lokasi ritel di seluruh dunia yang sebagian besarnya adalah pompa bensin. Namun, Shell berencana untuk menutup 1.000 SPBU di antaranya, atau kurang dari 3% dari total keseluruhan.
Meskipun jumlahnya relatif kecil, perusahaan yang berbasis di London mengatakan bahwa langkah sebagai perubahan fokus perusahaan yang ingin membantu memenuhi peningkatan permintaan stasiun pengisian kendaraan listrik untuk umum.
Perusahaan tidak merinci di mana lokasi pom bensin yang akan ditutup itu berada. Namun, mereka memberikan beberapa perincian tentang penambahan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Shell berencana menambah operasi SPKLU di seluruh dunia mencapai 200.000 unit sampai dengan 2030. Saat ini, Shell telah mengoperasikan 54.000 SPKLU di sejumlah negara.
Shell menyatakan pihaknya lebih condong berinvestasi pada SPKLU ketimbang layanan home charging.
“Kami punya keuntungan kompetitif dalam hal lokasi, bagaimana jejaring stasiun layanan kami salah satu yang terbesar di dunia,” tulis Shell.