Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Development Bank (ADB) Mengukur Efek Ekonomi dari Usainya Pilpres 2024

Asian Development Bank (ADB) mengungkapkan pemilihan presiden yang telah berlangsung diperkirakan akan mulai mengurangi sikap wait & see
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) mengungkapkan pemilihan presiden yang telah berlangsung diperkirakan akan mulai mengurangi sikap wait & see dunia usaha untuk melakukan kegiatan investasi.

Asian Development Bank (ADB) dalam laporan terbarunya menyampaikan bahwa Pilpres yang diselesaikan dalam satu putaran dan terpilihnya pemimpin baru diharapkan dapat terus membantu meningkatkan iklim investasi dan manajemen keuangan publik.

Hal ini seiring dengan pemerintahan baru yang kemungkinan akan melanjutkan kemajuan pemerintahan saat ini.

"Untuk 2024, pemilihan umum yang lancar di bulan Februari dapat meningkatkan kepercayaan bisnis, menghasilkan efek yang lebih kuat dan lebih cepat terhadap investasi," tulis ADB dalam laporan Asian Development Outlook yang dikutip pada Minggu (14/4/2024).

ADB memperkirakan, kinerja investasi kemungkinan tetap stabil dan meningkat tahun depan, didorong oleh proyek-proyek pemerintah dan kebijakan reformasi struktural sebelumnya. 

Pemerintahan juga diperkirakan akan mempercepat pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan Ibu Kota Nusantara yang diprioritaskan hingga pemerintahan baru mulai menjabat pada bulan Oktober.

Sementara itu, investasi swasta pada 2025 diperkirakan meningkat seiring dengan pemerintahan baru yang telah menetapkan rencana-rencana mereka, serta memudarnya sikap wait & see dunia usaha terhadap investasi.

Adapun, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5% pada 2024 dan 2025.

Selain kinerja investasi yang membaik, permintaan di dalam negeri diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan dan mengimbangi kontribusi yang lebih lemah dari ekspor neto.

Selain itu, pengeluaran terkait Pemilu, program bantuan sosial pemerintah, kenaikan gaji pegawai negeri sipil pada 2024, dan perkiraan inflasi yang lebih rendah selama periode proyeksi juga diperkirakan akan mendukung konsumsi domestik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper