Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank mendukung 104 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk perluasan pasar ekspor ke berbagai negara pada awal 2024.
Dukungan ini diberikan bertujuan untuk membantu 104 pelaku UKM Indonesia supaya berani mendunia yang meliputi produk fashion, home decor, furniture, makanan dan minuman, serta komoditas rempah untuk mendapatkan buyer baru di berbagai negara dengan kesepakatan bisnis yang mencapai Rp1 miliar.
LPEI telah berhasil mengadakan 14 sesi business matching sejak Januari hingga Maret 2024, sebanyak lebih dari 500 pelaku UKM terlibat dalam sesi ini sehingga menghasilkan potensi buyer dari berbagai mancanegara, seperti Kanada, Belanda, Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Australia.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Ilham Mustafa menyampaikan LPEI memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Asosiasi Ekspor, Export Center Surabaya, serta Diaspora Indonesia supaya pelaku UKM mendapatkan akses pasar global.
"Kami berkolaborasi erat dengan Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Asosiasi Ekspor, Export Center Surabaya, serta Diaspora Indonesia untuk memfasilitasi UKM dalam mengakses pasar global,” ujar Ilham Mustafa dalam siaran pers, Senin (8/4/2024).
Dia juga menyampaikan hal tersebut dilakukan LPEI dalam rangka mendukung pemerintah supaya ekspor nasional meningkat.
Baca Juga
“Hal ini merupakan salah satu upaya LPEI dalam rangka mendukung Pemerintah untuk meningkatkan ekspor nasional," ujar Ilham Mustafa.
Ilham turut menyampaikan tujuan utama dari LPEI adalah memberdayakan pelaku UKM dengan memberikan pemahaman serta wawasan mengenai identifikasi peluang bisnis baru, nantinya pelaku UKM bisa bersaing di kancah internasional melalui peluasan pasar luar negeri sekaligus memberikan pengalaman dalam berinteraksi dengan pembeli dari berbagai negara.
"Tujuan utama kami adalah memberdayakan pelaku UKM agar dapat bersaing secara global melalui ekspansi pasar luar negeri, sekaligus memperkaya pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan buyer luar negeri," ujar Ilham.
CV Sabila Multi Kreasindo adalah salah satu UKM yang berhasil mendapatkan buyer luar negeri ekspor yang memproduksi home decor dan kriya yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Pesanan home decor berhasil didapatkan dengan volume satu kontainer yang berukuran 20 feetke Amerika Serikat (AS).
CEO CV Sabila Multi Kreasindo Syarif Ihsanuddin menyampaikan terima kasih kepada LPEI karena telah memfasilitasi sehingga produknya tembus di negara AS.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LPEI yang sudah memfasilitasi business matching dengan buyer dari Amerika Serikat sehingga produk kami terpilih dan menembus negara tersebut,” ujar CEO CV Sabila Multi Kreasindo, Syarif Ihsanuddin.
Unikayo adalah UKM yang berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat yang sukses juga mendorong produk rendangnya ke pasar global. Laurencia De Richo, pemilik Unikayo bersyukur karena dengan melalui pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan LPEI membuat mimpinya tercapai.
Produk utama yang dihasilkan Unikayo adalah bumbu rendang instan serta produk turunan rendang saji, sepeti sapi iris, rendang jamur tiram suir, rendang ikan tuna. Melalui business matching, Unikayo berhasil mendapatkan Pre-Order (PO) mencapai 20 kg bumbu rendang instan ke Selandia Baru.
“Kami bersyukur bisa bertemu LPEI yang dapat membina dan membimbing UKM untuk bisa ekspor. Saya merasakan sendiri bagaimana rasanya dimentori oleh praktisi ekspor yang berpengalaman, didampingi selama proses offering dengan calon buyer bahkan dibantu untuk dicarikan potensial buyer lainnya,” ujar Laurencia.
Perwakilan dari berbagai sektor industri meliputi manufaktur, pertanian, teknologi, dan produk kreatif hadir di acara business matching, harapannya para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin supaya pelaku UKM bisa memperluas jaringan bisnisnya dan mengakselerasi pertumbuhan ekspor Indonesia di pasar global. (Ahmadi Yahya)