Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah operator jalan tol di Indonesia hingga saat ini belum mengakomodir transaksi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Butuh waktu dan proses panjang untuk mengimplementasikan hal tersebut.
Direktur Teknik dan Operasi Astra Tol Tamer, Rinaldi, menyampaikan, jalan tol yang dikuasai Astra Infra Toll hingga saat ini belum memiliki infrastruktur yang mendukung transaksi melalui QRIS.
“Saat ini infrastruktur untuk QRIS belum ada,” ungkap Rinaldi dalam media gathering bertajuk ‘Kesiapan Infrastruktur Mendukung Mudik Lebaran 2024’ di Hotel Grandhika, Selasa (2/4/2024).
Rinaldi menuturkan, penerapan QRIS sendiri memerlukan waktu. Mengingat, transisi pembayaran dari transaksi cash menjadi non-cash dengan tapping e-toll memakan waktu yang cukup lama.
Untuk itu, Astra Infra masih menggunakan transaksi melalui uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank.
Senada, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan bahwa, hingga saat ini Jasa Marga belum melayani transaksi menggunakan QRIS.
Baca Juga
Jika merujuk pada karakteristik pengguna jalan tol, Lisye menuturkan bahwa, perlu waktu 3 hingga 5 detik untuk melakukan transaksi pembayaran di jalan tol.
Di tambah lagi, perlu proses panjang serta verifikasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerapkan pembayaran QRIS di jalan tol.
“Jadi kalau ditanya apakah badan usaha jalan tol (BUJT) ada yang menggunakan QRIS, saat ini itu belum ada,” pungkasnya.