Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Mobil Listrik di RI Bisa Lebih Murah 30%, Menperin Ungkap Alasannya

Kemenperin mengungkap potensi terpangkasnya harga mobil listrik hingga mencapai sekitar 30% di Indonesia. Berikut ini alasannya.
Rekomendasi mobil listrik murah di Indonesia./Pixabay-andreas160578
Rekomendasi mobil listrik murah di Indonesia./Pixabay-andreas160578

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap potensi terpangkasnya harga mobil listrik seiring dengan operasional pabrik baterai EV milik Hyundai dan LG Energy Solution Ltd (LGES) pada April 2024 mendatang.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan produksi baterai EV lokal dapat memangkas harga jual hingga 30%. Hal ini mengingat komponen baterai mobil listrik memakan porsi besar ongkos produksi.

"Kalau sudah diproduksi dalam negeri, saya kira akan ada penurunan 20% - 30% dari harga mobil EV itu semua," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, dikutip Minggu (31/3/2024).

Adapun, dari segi komponen, Agus menuturkan bahwa harga baterai mobil listrik berkisar 40% - 50% dari total harga jual mobil listrik. Tak heran mengingat komponen tersebut selama ini masih diimpor dan dikenakan pajak sehingga mengerek harga di pasar dalam negeri.

Kehadiran investasi pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air diyakini dapat membuat ongkos produksi lebih terjangkau. Bahkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) akan meningkat dan minat investor bisa semakin tinggi.

"Kalau baterai sudah kita produksi, industri dalam negeri nya sudah memproduksi baterai, nanti yang pertama dinilai TKDN kita akan semakin tinggi, insha Allah akan menarik investasi-investasi," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, realisasi investasi dari Hyundai untuk Pabrik Baterai EV ini telah mencapai Rp21,7 triliun.

Pada 2019 silam, Hyundai Motor Company (HMC) mengumumkan rencana investasinya sebesar US$1,55 miliar (Rp21,8 triliun) di Indonesia.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan kongsi Hyundai-LG akan meresmikan pabrik baterai berkapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) pada bulan depan. Pembangunan pabrik bahkan diklaim sudah memasuki tahap untuk penambahan 10 GWh.

Adapun, LG belakangan juga menunjukan komitmen mereka untuk menambah kapasitas terpasang produksi baterai EV di Karawang sebanyak 20 gigawatt hour (GWh), dari kapasitas terpasang saat ini di level 10 GWh.

“Pabrik 10 GWh pertama yang dari Hyundai-LG itu akan diresmikan kurang lebih sekitar April 2024, dan sudah produksi. Sekarang sudah masuk pembangunan pabrik 10 GWh kedua [total 20 GWh,” kata Bahlil beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper