Bisnis.com, JAKARTA - Harga bawang putih terus meroket jelang Lebaran Idulfitri 2024. Importir didesak segera merealisasikan impor dan membanjiri pasar sebelum Hari Raya.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto membeberkan bahwa realisasi impor bawang putih hingga 22 Maret 2024 tercatat sebanyak 65.888 ton atau 27% dari persetujuan impor sebesar 244.194 ton.
Menurutnya, dalam pertemuan dengan 43 importir bawang putih pada 22 Maret 2024, Kemendag telah meminta mereka untuk mempercepat impor. Di pertemuan tersebut, kedua pihak menyepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk hingga April 2024.
Selain itu, Kemendag juga meminta agar importir segera membanjiri bawang putih ke pasaran sebelum Lebaran Idulfitri yang diperkirakan jatuh pada tanggal 12 April 2024. Adapun untuk menjamin kelancaraan distribusi, para importir diwajibkan melaporkan pendistribusian bawang putih hingga di tingkat Distributor 1 (D1) kepada pemerintah.
"Intinya kami meminta importir segera merealisasikan kuota impornya, dan membanjiri pasar," ujar Bambang dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.
Kendati begitu, Bambang mengakui bahwa kenaikan harga bawang putih di China menjadi kendala para importir. Menurutnya, saat ini harga bawang putih di Negeri Panda itu berada di kisaran US$1.400 - US$1.500 per ton.
Baca Juga
Sementara itu, Kemendag mencatat harga eceran bawang putih secara nasional per 22 Maret 2024 untuk jenis grade A (kating) sebesar Rp43.500 per kilogram atau naik 7,14% secara bulanan (month-to-month/MtM). Adapun harga bawang putih grade B (honan) sebesar Rp43.200 per kilogram telah naik 7,2% MtM.
Selain itu, harga bawang putih di pasar induk untuk jenis grade A terpantau di level Rp38.100 per kilogram atau naik 3,25% MtM, Begitupun dengan bawang putih grade B juga naik 6,62% MtM menjadi Rp33.800 per kilogram.
Data Proyeksi Neraca Pangan Nasional yang himpun Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk Periode Januari - April 2024 menunjukkan stok bawang putih di akhir April 2024 diperkirakan sebanyak 16.862 ton dengan ketahanan stok 9 hari.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kecenderungan harga bawang putih mengalami inflasi pada periode Ramadan dan Lebaran Idulfitri. Merujuk pada periode 2023, harga bawang putih mengalami inflasi sebesar 6,98% pada Ramadan dan inflasi 2,61% saat Idulfitri 2023.
Adapun hingga pekan ketiga Ramadan 2024, jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga bawang putih tercatat menjadi 263 kabupaten/kota atau meningkat dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 245 kabupaten/kota.
Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga bawang putih bonggol (honan) pada Maret 2024 sebesar Rp40.350 per kilogram telah naik 28,99% (YoY) dibandingkan harga pada Maret 2023 sebesar Rp31.280 per kilogram.