Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Belum Menentu, Begini Prospek Penerimaan Pajak Korporasi

Setoran PPh badan awal tahun mencatatkan penurunan 11% year-on-year. Begini prospek penerimaan pajak korporasi pada 2024
Ilustrasi pajak. Dok Freepik
Ilustrasi pajak. Dok Freepik

Bisnis.comJAKARTA - Pengusaha mengharapkan penerimaan pajak korporasi meningkat setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Adapun, setoran PPh badan Januari 2024 mencatatkan penurunan 11% year-on-year.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan, dari sisi domestik, dunia usaha sudah dapat memantapkan rencana-rencana operasional dan pengembangan usaha. Kendati begitu, unsur ketidakpastian dari sisi eksternal masih tinggi akibat performa perekonomian global yang belum menentu.

“Pelemahan permintaan di beberapa sektor dapat memengaruhi kinerja korporasi di 2024,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (28/2/2024).

Sementara itu, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengungkapkan bahwa kondisi perlambatan ekonomi, bahkan resesi yang telah melanda sejumlah negara membayangi dunia usaha akan tantangan perekonomian pada 2024.

Dia menyebut, prospek yang penuh ketidakpastian ini telah memengaruhi kinerja perusahaan pada 2023, termasuk besaran setoran pajak nantinya.

“Kami menilai bahwa setoran pajak awal tahun belum bisa dijadikan acuan, terlebih dengan pemilu yang baru saja dilangsungkan di mana dunia usaha saat ini masih mengkalkulasi kembali rencana operasional dan ekspansi bisnis yang akan dilakukan,” jelasnya. 

Untuk menggeliatkan kembali dunia usaha, pengusaha mendorong agar instrumen fiskal dan belanja pemerintah dapat menyesuaikan tantangan lanskap ekonomi global. Insentif perpajakan bisa diarahkan kepada sektor-sektor usaha yang berpotensi terdampak akibat melemahnya permintaan.

Yukki juga meminta pemerintah untuk menggenjot konsumsi dalam negeri, serta mempertahankan daya beli masyarakat. 

“Fokus pada upaya mendorong konsumsi domestik dan mempertahankan daya beli masyarakat juga menjadi prioritas pemerintah,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper