Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia mengalami penurunan terbesar dalam tiga minggu setelah bergerak di kisaran rata-rata (moving average), dengan harga masih terperangkap dalam kisaran perdagangan yang ketat.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (26/2/2024), harga minyak Brent stabil di bawah US$82 per barel setelah turun 2,5% pada Jumat (24/2/2024), dengan West Texas Intermediate di atas US$$76.
Kontrak berjangka merosot di bawah MA 200 hari pada sesi perdagangan terakhir minggu ini, memicu beberapa aksi jual algoritmik.
Minyak mentah telah diperdagangkan dalam kisaran sempit sekitar US$$3 selama dua minggu terakhir, dengan ketegangan di Timur Tengah dan pembatasan pasokan OPEC+ mengimbangi dampak produksi yang lebih tinggi dari luar kelompok tersebut, termasuk AS.
Pasalnya. OPEC+ secara luas diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan saat ini hingga kuartal berikutnya pada pertemuan Maret 2024.
Sementara itu, di Afrika Utara, terdapat gangguan kecil pada aliran dari Libya.
Baca Juga
"Pengiriman dari ladang minyak Wafa yang berkapasitas 50.000 barel per hari dihentikan pada hari Minggu (25/2/2024) karena adanya protes," kata seseorang yang mengetahui masalah ini.
Harga Minyak Dunia pada Senin pagi (26/2)
- Brent untuk kontrak April 2024 sedikit berubah pada $81,57 per barel pada pukul 7:13 pagi di Singapura.
- WTI untuk pengiriman April 2024 tak berubah pada $76,48 per barel.