Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan strategi untuk mengendalikan harga cabai yang melonjak jelang Ramadhan.
Harga cabai terus mengalami tren menanjak dalam beberapa hari usai Pemilihan Umum atau Pemilu 14 Februari 2024 lalu. Berdasarkan pantauan Bisnis.com, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah di kalangan pedagang ecer di wilayah Bogor saat ini berada di kisaran Rp80.000 - Rp90.000 per kilogram.
Menyitir data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga cabai merah keriting secara nasional hari ini di level Rp65.900 per kilogram atau naik 20,5% dari harga sepekan sebelumnya (14 Februari 2024) sebesar Rp54.660 per kilogram.
Begitupun harga cabai rawit merah hari ini sebesar Rp64.030 per kilogram telah naik Rp15.650 atau 31,9% dari harga sepekan lalu sebesar Rp49.030 per kilogram.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan salah satu strategi yang dilakukan untuk menekan harga cabai yakni dengan pemerataan pasokan cabai di berbagai wilayah. Musababnya, harga cabai yang tinggi cenderung terjadi di wilayah yang mengalami defisit stok.
“Akan segera diorganisir, daerah mana yang panennya sedang baik saat ini untuk mengcover daerah yang harganya tinggi karena defisit [stok cabai],” ujar Arief saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga
Selain itu, Arief berharap para pemerintah daerah (Pemda) juga dapat berperan aktif dalam mengendalikan harga cabai jelang Ramadhan.
“Setiap dinas yang berurusan pangan di daerah juga dapat berperan aktif,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mengatakan, harga cabai merah keriting maupun cabai rawit merah di tingkat petani saat ini sudah tembus di kisaran Rp65.000 per kilogram. Apalagi harga yang lebih tinggi terjadi pada jenis cabai besar.
Hamid pun memberkan, harga cabai yang melonjak saat ini ternyata di luar prediksi mereka. Para petani dan asosiasi sebelumnya mengira harga cabai jelang Ramadhan justru akan rendah. Namun adanya serangan penyakit yang masif pada petani tanaman membuat harga cabai meroket.
“Beberapa daerah selain pengaruh kekeringan yang lama, mereka menghadapi kendala anomali cuaca. Ada hujan semu, hujan sehari habis itu 15 hari enggak hujan,” ujar Hamid.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai pada pekan ketiga Februari 2024 mencapai 230 kabupaten/kota. Padahal pekan sebelumnya kenaikan harga cabai merah terjadi di 203 kabupaten/kota.
“Diparitas harga cabai merah pada pekan ketiga Februari 2024 ini cukup besar, di 41% kabupaten/kota memiliki harga yang lebih tinggi dari harga rata-rata nasional,” kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, Senin (19/2/2024).