Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ketidakpastian di pasar keuangan dunia saat ini masih cenderung tinggi. lantas, kapan suku bunga Federal Reserve atau The Fed bakal turun?
Kondisi ini dipengaruhi oleh berlanjutnya eskalasi ketegangan geopolitik sehingga mempengaruhi rantai pasok global yang kemudian memicu peningkatan harga komoditas pangan dan energi, dan menahan laju penurunan inflasi global.
Dengan perkembangan ini, Perry memperkirakan suku bunga The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) baru akan diturunkan pada semester II/2024. Dia menuturkan ramalan tersebut sejalan dengan inflasi di Amerika Serikat yang masih tinggi.
“Dengan data terbaru, mengkonfirmasi perkiraan kami FFR baru akan turun semester II, jumlahnya 75 basis poin,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Rabu (21/2/2024).
Perry mengatakan tingkat imbal hasil US Treasury tercatat kembali meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia).
Perkembangan ini, imbuhnya, telah menyebabkan menguatnya dolar AS secara global, sehingga menahan berlanjutnya aliran masuk modal asing, dan meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market.
Baca Juga
Perry menambahkan, setelah pada Januari 2024 melemah 2,43%, nilai tukar rupiah hingga 20 Februari 2024 kembali menguat 0,77% point-to-point.
“Nilai tukar rupiah hanya sedikit melemah 1,68% dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Won Korea, Ringgit Malaysia, dan Baht Thailand,” tuturnya.