Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Capres Terakhir: Visi Anies Cetak 15 Juta Lapangan Kerja Baru

Capres Anies ingin menciptakan 15 juta lapangan kerja baru jika terpilih. Ketenagakerjaan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat terakhir.
Pencari kerja memadati Indonesia Career Expo, di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong , Tangerang Selatan, Jumat (8/9)./JIBI-Endang Muchtar
Pencari kerja memadati Indonesia Career Expo, di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong , Tangerang Selatan, Jumat (8/9)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Debat terakhir calon presiden (capres) malam bakal membahas isu-isu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Khusus ketenagakerjaan, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) menargetkan penciptaan minimal 15 juta lapangan kerja baru termasuk green jobs selama 2025-2029.

Dengan target penciptaan lapangan kerja itu, Amin berencana menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45% pada Februari 2023 menjadi 3,5%-4% pada 2029.

Selain itu, Anies dan Muhaimin akan memetakan kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang yang sesuai antara kompetensi dan kebutuhan lewat kolaboraasi pemerintah, swasta dan dunia pendidikan.

"Membentuk Skill Development Fund di bawah Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan asosiasi industri untuk mempercepat pelatihan kerja dan mengembangkan profesi dan bisnis," tulis salah satu strategi pada misi penciptaan lapangan kerja berkualitas dikutip dari dokumen visi-misi Amin.

Dalam misinya soal tenaga kerja, Amin bakal menegakkan aturan memberantas Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal. Mereka ingin mendorong dunia usaha merekrut dan menstimulasi lebih banyak tenaga kerja lokal, termasuk dengan pembatasan dan disinsentif penggunaan TKA yang berlebihan.

Amin juga berjanji bakal memastikan setiap proyek pemerintah melibatkan tenaga kerja lokal dengan pendekatan padat karya untuk program tertentu.

Selain itu, Anies - Muhaimin berencana membangun ekosistem kewirausahaan nasional agar mampu melahirkan berbagai start-up dan pengusaha muda di berbagai bidang, khususnya sektor industri kreatif.

"Memberikan dukungan permodalan bagi wirausahawan muda, untuk menekan tingkat pengangguran terbuka," tulisnya.

Isu ketenagakerjaan menjadi salah satu tema yang akan diangkat dalam debat capres terakhir pada Minggu (4/2/2024). Masalah penciptaan lapangan kerja hingga disparitas upah tenaga kerja menjadi sederet pekerjaan rumah yang perlu disoroti oleh para calon pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mengatakan bahwa terdapat sekitar 3 juta orang pencari kerja baru yang masuk ke dalam pasar tenaga kerja setiap tahunnya dan pada saat yang bersamaan ada 350.000 orang yang kehilangan pekerjaan.

“Menciptakan pekerjaan yang berkualitas juga penting untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat terdidik,” ujar Bob kepada Bisnis, Kamis (2/2/2024).

Bob juga berharap ketiga calon presiden (capres) dapat menyampaikan gagasannya mengenai persoalan disparitas upah tenaga kerja antarprovinsi yang berbeda jauh, serta cara mengatasi dan mengantisipasi terhadap otomatisasi dan ekonomi hijau ke depan.

Selain itu, ekosistem ketenagakerjaan seperti pasar tenaga kerja yang rigid dan produktivitas yang rendah, serta kualitas sumber daya manusia juga diharapkan dapat dibahas dalam debat capres terakhir ini.

“Intinya, bagaimana pekerjaan ketenagakerjaan menjadi kunci indikator keberhasilan capres cawapres,” kata Bob.

Senada, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai pemerintahan selanjutnya perlu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Menurutnya, investasi yang selama ini masuk ke Indonesia lebih banyak menyasar pada sektor padat modal sehingga penyerapan tenaga kerja minim.

“Kita maunya industri padat karya sehingga dapat menciptakan penyerapan kerja yang banyak,” kata Trubus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper