Bisnis.com, JAKARTA — Ketiga perwakilan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden bicara mengenai dampak politik dinasti ke perekonomian Indonesia dalam acara Capital Connect: Indonesia Elections & Economics di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Dalam acara tersebut, diadakan pemungutan suara kepada para audiens. Mereka ditanya pendapat, bagaimana dampak politik dinasti untuk perekonomian Indonesia?
Hasilnya: 51% audiens merasa politik dinasti buruk untuk perekonomian, 30% menjawab bagus demi keberlanjutan program, sedangkan 19% merasa tidak berpengaruh.
Menanggapi hasil jajak pendapat itu, Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, meyakini politik dinasti bisa berdampak baik untuk perekonomian. Menurutnya, sudah banyak contoh di negara-negara lain.
"Ada politik dinasti di Amerika Serikat, ada politik dinasti di Eropa, politik dinasti di Korea," ujar Eddy.
Dia meyakini politik dinasti di berbagai negara itu berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Eddy pun menekankan bahwa paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming akan melanjutkan industrialisasi dan hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Sekretaris Jenderal PAN ini menekankan pentingnya industrialisasi dan hilirisasi sebab selama ini Indonesia hanya mengekspors barang mentah. Akhirnya, tidak ada nilai tambah dari sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia.
Apalagi, lanjut Eddy, kini Indonesia sedang menikmati bonus demografi. Oleh sebab itu, bonus demografi harus dimanfaatkan agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto, mengakui politik dinasti terjadi di banyak negara. Meski demikian, lanjutnya, politik dinasti menjadi berbahaya apabila mengabaikan prinsip meritokrasi.
"Prinsipnya semua orang harus diberikan hak yang setara dalam dunia perpolitikan. Kekhawatiran utama di sini adalah prosesnya," ujar Heru pada kesempatan yang sama.
Oleh sebab itu, dia meyakini tidak ada yang salah dengan politik dinasti asal sistem tetap menjamin kesetaraan kesempatan kepada setiap individu. Heru pun menjelaskan, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD ditunjuk sebagai pendamping calon presiden Ganjar Pranowo untuk memastikan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Menurutnya, jika KKN bisa disikat maka pertumbuhan ekonomi hingga 7% bukanlah tidak mungkin—seperti yang ditargetkan paslon Ganjar-Mahfud. Heru menekankan Ganjar-Mahfud akan tetap melanjutkan program hilirisasi namun dengan pemilih teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Tak hanya itu, Ganjar-Mahfud akan melakukan digitalisasi birokrasi agar lebih transparan. Dengan begitu, diyakini Indonesia bisa menjadi negara maju.
Terakhir, Co-Captain Tim Nasional Kampanye Anies-Imin (Timnas AMIN) Thomas 'Tom' Lembong meyakini hilirisasi industri pertambangan yang digembar-gemborkan pihak lawan tidak terlalu berdampak ke perekonomian Indonesia.
Dia mengakui industrialisasi penting, namun harus difokuskan ke industri yang lebih penting. Tom Lembang mengatakan paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan fokus melakukan industrialisasi ke bidang lain seperti jasa dan agrikultur.
Dia mencontoh pentingnya industrialisasi sektor kesehatan. Tom Lembong pun mengkritisi kebijakan yang terlalu fokus ke industrialisasi sektor pertambangan.
"Fokus program [industrialisasi] kini sangat, sangat sempit," katanya pada kesempatan yang sama.