Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berencana untuk membuat kereta otonom atau Automated Rail Transit (ART) di IKN yang akan meluncur pada Agustus 2024. Lantas apa perbedaan spesifikasi Kereta Otonom dan Kereta Cepat WHOOSH?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rangkaian Kereta Otonom menggunakan buatan China. Budi Karya mengatakan lokasi pembangunan Kereta Otonom nanti akan berada di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur.
"Ditargetkan pada Agustus sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan rute Kereta Otonom akan dilakukan dalam dua fase. Adapun, satu set kereta terdiri dari dua gerbong, berkapasitas total 324 penumpang.
Budi Karya menambahkan Kereta Otonom akan memiliki kecepatan operasional 40 km/jam yang bisa dipacu maksimal hingga 70 km/jam. Kereta ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.
Adapun, moda transportasi ini juga telah diminati oleh beberapa negara. Pada September 2022, CRRC mengirimkan 2 rangkaian kereta otonom ke Uni Emirat Arab (UEA). Sementara itu, Malaysia telah resmi mengoperasikan kereta otonom buatan CRRC mulai September 2023.
Baca Juga
Perbedaan Spesifikasi Kereta Otonom IKN dan Kereta Cepat WHOOSH
1. Spesifikasi Kereta Otonom di IKN
Dalam laman resmi China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) yang diakses Minggu (28/1/2024), Kereta Otonom pertama kali dikembangkan oleh CRRC pada 2017. Moda transportasi tersebut diperkenalkan pada Oktober 2017 di Kota Zhuzou, Provinsi Hunan, dan mulai beroperasi pada 2018.
- Satu trainset terdiri atas tiga kereta dengan kapasitas hingga 300 orang. Sementara itu, satu rangkaian kereta dengan lima gerbong disebut dapat menampung hingga 500 penumpang.
- Memiliki kecepatan maksimum mencapai 70 km/jam.
- Kereta Otonom beroperasi di jalan raya seperti kendaraan bermotor lainnya melalui lintasan virtual yang telah ditentukan sebelumnya pada sistem.
- Memiliki sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa awak (driverless). Sensor-sensor tersebut juga berfungsi untuk mengidentifikasi lintasan virtual serta memantau kondisi jalan.
- Mempunyai dengan sistem persinyalan yang dirancang untuk memprioritaskan kereta pada jalan raya. Kereta otonom akan memberikan instruksi ke lampu lalu lintas 100 meter sebelum mencapainya untuk menyesuaikan pergerakan lalu lintas dan memprioritaskan Kereta Otonom melintas tanpa halangan.
- Moda transportasi berbasis listrik yang disalurkan melalui baterai. Dalam praktiknya, nantinya setiap stasiun kereta otonom dilengkapi oleh perangkat pengisian daya cepat (fast charging).
- Daya pengisian maksimum Kereta Otonom mencapai 1000 Ampere. Dengan pengisian daya selama 10 menit, kereta otonom buatan CRRC disebut dapat menempuh jarak mencapai 25 km.
2. Spesifikasi Kereta Cepat WHOOSH
Kereta Cepat Jakarta Bandung atau WHOOSH menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF. CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
- CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.
- CR400AF akan menempuh jarak 142,3 kilometer Jakarta-Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun.
- CR400AF dilengkapi dengan dua emergency brake atau rem darurat, yang pertama disebut Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
- Satu rangkaian CR400AF terdiri dari 8 kereta, dengan komposisi empat kereta bermotor dan empat kereta tanpa motor.
- Dengan komposisi ini memungkinkan kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 kilometer per jam.
- Memiliki tiga kelas tiket yakni kelas VIP dengan total 18 penumpang, kelas 1 dengan total 28 penumpang dan kelas 2 dengan total 555 penumpang.