Bisnis.com, JAKARTA — Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan, program mandatori biodiesel B35, bauran Solar dengan 35% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit, telah berhasil menekan angka impor minyak mentah setiap tahunnya.
Gibran mengatakan, dirinya bakal mendorong peningkatan bauran Solar dengan BBN itu ke depannya untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak atau BBM berbasis fosil tersebut.
“Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita,” kata Gibran saat forum debat Cawapres, di Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Di sisi lain, kata Gibran, program mandatori itu turut mengerek nilai tambah produksi sawit domestik beberapa tahun terakhir.
Kendati demikian, dia mengatakan, pemerintah mesti memikirkan juga keseimbangan antara hilirisasi industri serta kelestarian lingkungan di masa mendatang.
“Mencari titik keseimbangan titik tengah, kita pingin genjot hilirisasi industri, tapi kita juga wajib menjaga kelestarian lingkungan,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kuota penyaluran biodiesel B35, bauran Solar dengan 35% BBN berbasis minyak sawit, sebesar 13,41 juta kiloliter (kl) untuk 2024.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Edi Wibowo mengatakan, kuota itu ditetapkan berdasar pada keberhasilan penyaluran B35 sepanjang 2023.
“Alokasi penyaluran biodiesel 2024 sebesar 13,41 juta KL,” kata Edi saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1/2024).
Edi mengatakan, realisasi penyaluran B35 sepanjang 2023 mencapai 12,15 juta kl. Menurut dia, program mandatori itu berjalan cukup baik sepanjang tahun lalu.
“Volume penyaluran biodiesel untuk B35 sampai dengan Desember 2023 sebesar 12,15 juta KL, tidak ada kendala yang signifikan,” kata dia.
Dengan program mandatori biodiesel tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, memberikan efek ekonomi yang besar bagi Indonesia pada 2023, yaitu terjadi penghematan devisa negara mencapai US$7,9 miliar atau sekitar Rp120,54 triliun.
"Penghematan tersebut terjadi karena kita bisa mengurangi importasi solar, termasuk crude, karena kita bisa campur dengan kita punya fame," imbuhnya.