Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan transaksi berjalan akan mencatatkan defisit yang terkendali, sebesar 0,15% dari PDB pada akhir 2023.
"Transaksi berjalan diperkirakan mencatat defisit kecil sebesar 0,15% dari PDB, dibandingkan dengan surplus 0,99% pada 2022," katanya.
Pada Desember 2023, Andry memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan membukukan surplus sebesar US$1,83 miliar, meski menyusut dari bulan sebelumnya sebesar US$2,41 miliar.
Menurutnya, kinerja ekspor Indonesia pada Desember 2023 akan mengalami kontraksi sebesar 8,38% secara tahunan, dipengaruhi oleh permintaan yang melemah, utamanya dari negara mitra dagang karena aktivitas perdagangan global yang masih lemah.
Sementara itu, impor pada Desember 2023 diperkirakan tumbuh 0,68% secara tahunan seiring dengan perekonomian domestik yang menguat.
Dengan perkembangan tersebut, Andry memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2023 mencapai US$35,5 miliar, di mana nilai ekspor diperkirakan mencapai US$258 miliar dan nilai impor diperkirakan sebesar US$222 miliar.