Bisnis.com, JAKARTA – Chief Economist Bank Syariah Indonsia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 akan tumbuh pada kisaran 5%-4% dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan sebelumnya sebesar US$22 miliar.
Peningkatan ekspor diperkirakan terjadi pada ekspor komoditas utama, seperti batu bara yang didorong oleh kenaikan harga karena efek musim dingin.
“Selain itu, PMI komposit Amerika Serikat dan China, sebagai mitra dagang utama Indonesia juga mengalami kenaikan, sehingga berpotensi turut mendorong ekspor komoditas utama Indonesia,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (13/1/2024).
Sementara itu, Banjaran memperkirakan kinerja impor Indonesia pada Desember 2023 tetap kuat dengan nilai mencapai US$19,6 miliar.
Kondisi ini kata dia terutama didorong impor nonmigas sejalan dengan PMI dan indeks keyakinan konsumen domestik yang tetap kuat pada Desember 2023.
Selain itu, impor yang tetap kuat pada Desember 2023 juga dipengaruhi oleh adanya potensi kenaikan permintaan yang bertepatan dengan periode libur Natal dan tahun baru.
Baca Juga
Dengan demikian, Banjaran memperkirakan neraca Perdagangan Indonesia pada Desember 2023 akan mencatatkan surplus sebesar US$3,4 miliar.
Perkiraan surplus perdagangan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada November 2023 yang sebesar US$2,41 miliar.