Ternyata Ini Jurus Tokopedia-Tiktok Dorong Produk Lokal Kuat Bersaing

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok membeberkan sejumlah strategi perusahaan demi mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Ilustrasi TikTok Shop./ Freepik
Ilustrasi TikTok Shop./ Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok membeberkan sejumlah strategi perusahaan demi mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui pengembangan e-commerce yang akan mendukung UMKM produk lokal Indonesia.

Hal ini disampaikan setelah TikTok resmi berkolaborasi dengan Tokopedia, Senin pekan lalu (11/12). Lewat kolaborasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar, untuk pengembangan Tokopedia.

Dalam keterangan resmi, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam 5 tahun mendatang.

“Dengan penggabungan kedua bisnis ini, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo,” tulis manajemen GoTo dan TikTok, dikutip Rabu ini (28/12).

CEO GOTO Patrick Walujo mengatakan kerja sama ini akan melahirkan juara e-commerce Indonesia, dengan mengombinasikan kekuatan lokal Tokopedia dengan jangkauan pasar yang masif dan kecanggihan teknologi TikTok.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan mempromosikan produk-produk buatan Indonesia. Bisnis GoTo kini memiliki fondasi yang lebih kuat dan kami berharap kemitraan dengan Tiktok akan membawa banyak manfaat tidak hanya bagi bisnis e-commerce, namun juga bagi layanan on-demand dan bisnis fintech kami," jelas Patrick.

Adapun beberapa strategi TikTok-Tokopedia yang dirangkum tim redaksi, di antaranya, pertama, promosi produk-produk Indonesia pada platform Tokopedia dan TikTok.

“Tokopedia adalah rumah bagi lebih dari 14 juta penjual, di mana saat ini mayoritas adalah UMKM lokal. Akhir tahun merupakan momen penting bagi para UMKM kami. Melalui Harbolnas, kami memberikan promo spesial, untuk meningkatkan lagi gairah berbelanja produk lokal,” kata Melissa Siska Juminto, Direktur dan President Unit Bisnis E-Commerce GoTo.

Kedua, huluisasi UMKM yang bertujuan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif yang mendorong pengembangan keahlian dan akses sumber daya mulai dari hulu (tahap produksi) sampai ke hilir (penjualan).

Ketiga, dukungan pemasaran, branding dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang dan keempat, mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional.

Kelima, membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia. Strategi ini pun terealisasi pada Jumat pekan lalu (15/12). GoTo, TikTok, dan dan Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendirikan GoTo x TikTok x UGM Technology Center, pusat pengembangan talenta digital di Galeri Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

“GoTo x TikTok x UGM Technology Center merupakan bukti nyata komitmen bersama Grup GoTo dan TikTok dalam mendukung peningkatan kompetensi talenta digital Indonesia di era transformasi teknologi,” kata Herman Widjaja, Chief Technology Officer Grup GoTo, dalam siaran persnya.

Keenam, memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan secara wajar.  Perwakilan TikTok Indonesia menjelaskan komitmen ini bahwa perusahaan akan menghadirkan platform yang merangkul dan adil bagi semua pedagang.

“Kami telah mempersiapkan proses deteksi proaktif, serta memonitor lebih dari 1,600 kategori secara ketat, termasuk busana, kosmetik, kebutuhan sehari-hari dan lebih banyak lagi. Kami akan mengambil langkah tegas untuk mencegah penawaran harga yang tidak wajar untuk kategori produk tersebut. Hal ini dapat meliputi menghapus produk dengan harga tidak wajar tersebut,” ujar perwakilan TikTok Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan juga mengungkapkan upaya yang dilakukan pemerintah dengan mengatur e-commerce, lewat Permendag Nomor 31 tahun 2023, yang diwujudkan dengan langkah TikTok berkolaborasi dengan Tokopedia bertujuan untuk memberikan manfaat bagi Indonesia.

Pemerintah tidak ada melarang produk dari mana pun, yang ada adalah mengatur tata kelola agar ekosistem e-commerce bisa bermanfaat dan membantu pengembangan ekonomi Tanah Air. Bahkan dirinya mendorong agar banyak pelaku usaha dalam negeri bisa go international melalui bergabung lewat e-commerce.

Apalagi bisnis e-commerce mencatatkan pertumbuhan signifikan di tahun 2018 baru Rp 6,8 triliun, lalu melesat hingga Rp 22,7 triliun di 2022.

“ini yang kita atur, kita tata, jadi kalau TikTok dilarang, bukan dilarang tapi diatur. Nah ini kita tata agar bisa saling menguntungkan satu dan lain [dengan sinergi Tokopedia]. Ekosistem bisa bermanfaat dan membantu mengembangan ekonomi indoneisa, selain dalam negeri bahkan bisa go international,” kata Mendag saat membuka acara Beli Lokal 12.12 yang digelar TikTok-Tokopedia, di Jakarta, Selasa (12/12/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper