Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Industri China Naik Tiga Bulan Berturut-turut, Tanda Ekonomi Sudah Stabil?

Laba perusahaan-perusahaan industri China terus meningkat tiga bulan berturut-turut pada Oktober 2023.
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Laba perusahaan-perusahaan industri China terus meningkat tiga bulan berturut-turut pada Oktober 2023. Hal ini menambah tanda perekonomian yang stabil setelah serangkaian data yang sebagian besar optimis, menunjukan langkah-langkah dukungan telah membantu memperkuat pemulihan yang belum pasti. 

Mengutip Reuters, Senin (27/11/2023) kenaikan sebesar 2,7% tahunan terjadi setelah kenaikan sebesar 11,9% pada September 2023 dan peningkatan Agustus 2023 sebesar 17,2% yang mengejutkan, mengikuti aktivitas industri dan konsumsi yang lebih kuat dari yang diharapkan selama Oktober 2023. 

Badan Statistik Nasional (NBS) pada Senin (27/11) melaporkan bahwa pada 10 bulan pertama 2023, laba telah menurun 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menyusut dari penurunan sebesar 9% pada sembilan bulan pertama. 

Adapun China juga kesulitan untuk mencapai pemulihan pasca-Covid yang kuat, karena kesulitan di pasar perumahan, risiko utang pemerintah lokal, pertumbuhan global yang lambat dan ketegangan geopolitik yang merusak momentum. 

Sejumlah langkah dukungan kebijakan hanya memberikan efek yang kecil, sehingga meningkatkan tekanan pada pihak berwenang untuk menerapkan lebih banyak stimulus.

“Pertumbuhan laba positif selama tiga bulan berturut-turut menunjukkan bahwa masa-masa terburuk, ketika profitabilitas terhimpit oleh biaya input yang tinggi, kelebihan kapasitas, dan lemahnya permintaan, telah berakhir,” jelas ekonom senior di Economist Intelligence Unit, Xu Tianchen. 

Namun, menurutnya, volatilitas laba merupakan tanda bahwa perusahaan masih sangat sensitif terhadap biaya input. Perlambatan tajam pertumbuhan laba tahun-ke-tahun sebagian didorong oleh rebound harga energi. 

LONGi Green Energy Technology Co, produsen energi surya terkemuka dalam negeri, pada laba bersih kuartal III/2023 mengalami penurunan tajam sebesar 44,1% atau sebesar US$346,7 juta, akibat hambatan makroekonomi dan kelebihan pasokan. 

Output industri China juga tumbuh 4,6% pada Oktober 2023 (year-on-year/yoy), meskipun analis mengatakan bahwa pemulihan penuh masih membutuhkan waktu, bahkan jika perekonomian tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal III/2023. 

“Mengubah pola pertumbuhan ekonomi lebih penting daripada mengejar tingkat pertumbuhan yang tinggi,” jelas gubernur bank sentral China (PBOC), Pan Gongsheng, dalam pidato bulan ini. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan reformasi struktural jangka panjang seiring dengan melemahnya pertumbuhan yang didorong oleh investasi.

Menurut data NBS, perusahaan-perusahaan milik negara mengalami penurunan pendapatan sebesar 9,9% dalam 10 bulan pertama. Perusahaan-perusahaan asing mencatat penurunan laba sebesar 10,2% dan perusahaan-perusahaan sektor swasta mengalami penurunan laba sebesar 1,9%.

Data keuntungan industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan setidaknya sebesar US$2,74 juta dari operasi utama mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper