Bisnis.com, JAKARTA -- PT Astra Tol Nusantara atau Astra Infra tengah mencari peluang-peluang baru untuk memperluas portofolio termasuk di bidang logistik. Astra Infra menangkap peluang baru di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Terkait rencana ekspansi ruas tol, Chief Operating Officer Astra Infra, Billy Perkasa Kadar mengatakan pihaknya masih terus mencari dan mengkaji sejumlah peluang pengembangan ruas untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja perusahaan.
"Astra Infra selalu aktif mencari peluang untuk tumbuh. Ketika ada peluang, kami akan eksplor, penghitungkan, dan memastikan semua yang kita eksplor itu bisa menambah value bagi astra infra," kata Billy, dikutip Sabtu (18/11/2023)
Untuk diketahui, total ruas tol yang dioperasikan Astra saat ini sepanjang 396 km. Sembari mencari peluang, Astra Infra melakukan peningkatan kualitas pada ruas jalan tol eksisting untuk mendukung arus lalu lintas menjelang momen libur natal dan tahun baru 2024.
Billy menuturkan, pihaknya telah mempersiapkan secara fisil jalan tol dan koordinasi dengan Kemeterian Perhubungan dan Kakorlantas untuk persiapan nataru. Secara fisik jalan tol, Billy mengatakan pihaknya telah melakukan penambahan lajur hingga improvisasi berupa perbaikan jalan.
"Tentu, kami memastikan bahwa semua pekerjaan jalan tol terkait pelebaran lajur, pembuatan interchange, rekonstruksi itu selesai," ujar Billy.
Baca Juga
Dalam hal ini, Astra Infra telah melakukan penambahan lajur ketiga, pelebaran jembatan Ciujung di Tol Tangerang - Merak, tepatnya KM 52-72 Cikande-Serang Timur yang baru rampung pada September 2023.
Selain menambah kapasitas jalan menuju Sumatra, Astra Infra juga mempersiapkan penambahan lajur ketiga di Tol Cikopo-Palimanan untuk akses ke wilayah timur Jawa.
"Kami sudah selesaikan pelebaran jalur ketiga di KM 72-86, dan depan Rest Area 102 dan Rest Area 130. Itu untuk pastikan infrastruktur fisik jalannya baik," tuturnya.
Di luar operasional jalan tol, Astra Infra melalui PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (ASTRA Infra Port - Eastkal) memiliki perizinan sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan hak konsesi untuk mengoperasikan pelabuhan di Kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Adapun, pelabuhan Astra Infra berjarak 60-70 km dari Titik Nol Nusantara. Saat ini, pelabuhan tersebut terbuka untuk melayani kepentingan umum dan kargo secara legal. Untuk saat ini, Astra Infra melayani pengiriman minyak dan gas, tambang, dan konstruksi.
"Jadi harapannya kami bisa berkontribusi kepada pembangunan di IKN nanti," pungkasnya.