Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Siasat Amran hingga Revisi Fiskal

Berita terkait kebijakan peningkatan produktivitas pertanian nasional hingga revisi fiskal menjadi berita pilihan editor BisnisIndonesia.id.
Top 5 News. Sumber: Canva.
Top 5 News. Sumber: Canva.

Bisnis.com, JAKARTA—Kurang dari dua bulan, Kementerian Pertanian bakal menggelontorkan anggaran hingga Rp1 triliun guna meningkatkan produktivitas pertanian terutama padi dan jagung di sisa tahun dengan mempercepat musim tanam untuk mengantisipasi kekeringan pada 2024.

Berita terkait kebijakan peningkatan produktivitas pertanian nasional hingga revisi fiskal menjadi berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Sejumlah berita menarik lainnya juga turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id, Selasa (14/11/2023):

1. Siasat Amran Kerja Peningkatan Produksi Padi Tahun Depan

Kementerian Pertanian membanyak pengadaan alat dan mesin pertanian untuk kebutuhan pascapanen berupa combine harvester besar sebanyak 754 unit bersama dengan satu paket koordinasi pendampingan. Seluruh pengadaan di atas berfokus pada Dirjen Tanaman Pangan dengan total anggaran Rp934 miliar.

Sisanya yakni sebesar Rp66 miliar dialokasikan ke Badan Standardisasi Instrumen Pertanian untuk bimbingan teknis dan Badan PPSDM Pertanian untuk insentif penyuluh dan bimbingan teknis.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa strategi percepatan masa tanam dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi importasi seperti padi pada awal 2024.

Dia menuturkan, saat ini sejumlah daerah telah memulai musim tanam dengan proyeksi panen 500.000 ton beras pada Januari 2024. Namun, jumlah ini belum cukup memenuhi kebutuhan di awal tahun. Kementerian sedang memperhitungkan curah hujan untuk memulai masa tanam baru pada pertengahan November untuk target panen Februari mendatang.

“Makanya bulan ini kami kejar sampai pertengahan bulan nanti 1 juta ton, pak. Artinya februari [pasokan bakal] aman. Tapi januari yang kita akan panen nanti. Ini cuma 500.000 ton,” katanya saat rapat kerja Kementan dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Percepatan ini dilakukan untuk menghadapi ancaman kekeringan yang diperkirakan masih berlangsung hingga tahun depan. Amran menyebut strategi pemerintah perlu menyesuaikan dengan kondisi alam pada periode mendatang.

2. Serial Gadis Kretek dan Kepulan Asap Penjualan Emiten Rokok

Serial Gadis Kretek mulai tayang di Netflix pada 2 November 2023. Serial yang dibintangi Dian Sastro ini viral di media sosial sejak hari pertama penayangannya.

Serial Netflix ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala yang terbit pada 2012. Mengangkat setting 1960-an, Gadis Kretek menceritakan perjalanan seorang wanita terkenal di bisnis rokok khususnya rokok kretek atau linting.

Inspirasi cerita Gadis Kretek lahir dari pengalaman keluarga penulis yang membangun usaha kretek rumahan (home industry). Latar belakang pengalaman keluarga itu kemudian dikombinasikan dengan cerita fiksi intrik cerita cinta.

Secara historis, rokok kretek disinyalir sudah diproduksi sejak abad ke-19. Sejatinya, rokok kretek terbagi menjadi dua yakni kretek tanpa filter dan kretek filter yang berisi semacam gabus.

Namun, seiring waktu rokok kretek kini lebih dekat dengan tanpa filter atau yang saat ini memiliki nama teknis sigaret kretek tangan (SKT). Perjalanan segmen SKT selalu terkait erat dengan serapan tenaga kerja.

Dibandingkan segmen lainnya, SKT paling banyak menyerap tenaga kerja. Segmen SKT juga menyerap tembakau dan cengkeh dengan volume dua kali lebih besar daripada sigaret kretek mesin (SKM) dan berkontribusi pada 70% produksi industri rokok.

Harga rokok SKT yang masih tergolong terjangkau membuat segmen ini punya posisi tersendiri. Hal ini juga dipengaruhi oleh kebijakan cukai SKT yang lebih rendah dibandingkan segmen lainnya

3. Menyikapi Daya Tarik dan Tantangan Bunga Tinggi Bank Digital

Tingginya bunga simpanan di bank digital yang jauh melampaui suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) maupun bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi fenomena yang kian jamak akhir-akhir ini. Bagaimana sebaiknya nasabah bersikap?

Pemberian bunga simpanan yang kompetitif merupakan strategi yang umum digunakan oleh kalangan perbankan dalam menarik minat nasabah penabung. Dengan cara itu, bank dapat mempertebal likuiditasnya yang merupakan modal untuk penyaluran kredit.

Bagi bank digital, pemberian bunga simpanan yang tinggi merupakan strategi yang kian umum digunakan saat ini guna mempercepat peningkatan dana pihak ketiga (DPK). Bagi nasabah penabung, tentu saja, bunga simpanan yang tinggi menjadi daya tarik yang sulit untuk dilepaskan begitu saja.

Namun, bahaya di balik bunga yang tinggi tentu sudah menjadi rahasia bersama. Jika tidak berhati-hati, bunga yang tinggi dapat menjadi boomerang yang dapat memukul balik kinerja bisnis bank tersebut. Selain itu, jika gagal, tabungan nasabah tidak dijamin oleh LPS.

Kendati risiko tersebut terus membayangi keputusan bank memberikan bunga tabungan tinggi, bank-bank digital tampaknya telah melakukan kalkulasi matang sebelum sampai pada keputusan tersebut.

Di antara bank digital yang menawarkan suku bunga simpanan tinggi adalah bank digital besutan Astra Group melalui Astra Financial. Bank ini merupakan pengembangan dari bank hasil akuisisi Astra Financial, yakni PT Bank Jasa Jakarta (BJJ), yang telah berganti nama  menjadi Bank Saqu.

4.Ramalan Rebound Asuransi Jiwa di 2024

Bisnis industri asuransi jiwa diramal akan mengalami perbaikan kinerja pada 2024, seiring dengan pola asuransi jiwa yang memiliki kecenderungan tumbuh di setiap tahunnya.

Situasi tersebut dibenarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Asosiasi dalam hal ini mengestimasi pada 2024 pendapatan premi asuransi jiwa akan mengalmi rebound, yakni sekitar Rp192,2 triliun.

Kendati, Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan industri asuransi masih dihadapkan oeh sejumlah tantangan, salah satunya untuk mengedukasi pasar dan penjual terhadap produk tradisional maupun produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) atau lebih dikenal dengan unit-linked.

“Kami yakin di akhir tahun ini masa belajarnya sudah selesai sehingga kami yakin di 2024, masyarakat secara fluent dan lancar menjual produk-produk Paydi maupun tradisional akan terus tumbuh,” ujarnya dikutip Senin (13/11/2024).

AAJI memproyeksikan pendapatan premi asuransi jiwa masih terkontraksi menjadi Rp183 triliun pada tahun buku 2023, salah satu penyebab penurunan premi tersebut karena adanya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Paydi.

Menurutnya penyesuaian SEOJK itu akan berdampakterhadap shifting penjualan unit-linked lantaran proses penjualan unit-linked mengalami beberapa pengetatan. AAJI menyadari sejak adanya beleid tersebut membuat asuransi jenis unit-linked mengalami koreksi.

5.Revisi Fiskal Mengelak dari Situasi Pelik

Instrumen fiskal kembali diimprovisasi oleh pemerintah merespons tingginya ketidakpastian ekonomi global dan ancaman pelemahan daya beli masyarakat.

Respons itu diimplementasikan melalui perubahan postur fiskal 2023 yang tertuang dalam Perpres No. 75/2023 yang merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Dari sisi belanja, perubahan dilakukan pada belanja pemerintah pusat yang bersumber dari anggaran bendahara umum negara 2023. Yakni dari Rp359 triliun menjadi Rp405 triliun atau naik sebesar 16%.

Tambahan alokasi tertinggi ada pada belanja yang berfungsi untuk mengakselerasi ekonomi, yakni mencapai 13% menjadi Rp155 triliun.

Belanja ini mencakup pemberian insentif yang menguatkan daya beli masyarakat. Sementara itu, dari sisi penerimanaan negara, kenaikan target ada pada pajak penghasilan dari Rp935 triliun menjadi Rp1.049 triliun atau naik 12%. Sedangkan PPN yang memotret daya beli masyarakat atau konsumsi turun 1,6% menjadi Rp731 triliun dari Rp742 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan revisi atas sejumlah rincian APBN 2023, mulai dari penerimaan hingga Saldo Anggaran Lebih (SAL) per 10 November 2023. 

Hal tersebut sesuai dengan kesimpulan rapat kerja antara Badan Anggaran Dewan perwakilan Rakyat (DPR), Pemerintah, dan Gubernur Bank lndonesia dalam rangka pembahasan laporan realisasi semester I dan prognosis semester II pelaksanaan APBN 2023.

“Bahwa untuk melakukan penyesuaian pendapatan negara, belanja negara, defisit anggaran, serta pembiayaan anggaran termasuk penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih [SAL],” tulis Peraturan Presiden (Perpres) No.75/2023 yang merevisi Perpres No.130/2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BisnisIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper