Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boikot Produk Pro Israel, Karyawan Bisa Terancam Kena PHK Massal

Kemenaker menyebut aksi boikot produk pro Israel bisa berdampak terhadap karyawan perusahaan terkait yakni berupa PHK massal.
Ilustrasi perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. /Dice Insights
Ilustrasi perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. /Dice Insights

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menjelaskan upaya antisipasi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan terkait dengan aksi boikot produk pro Israel.

Ida mengaku bahwa pihaknya telah memulai komunikasi secara intens dengan perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Israel untuk meminimalisir dampak aksi boikot produk mereka terhadap nasib tenaga kerjanya.

"Bu Dirjen [Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial] terus melakukan komunikasi agar ekspresi [boikot] itu tidak mengganggu kesempatan saudara kita yang bekerja di perusahaan tersebut," ujar Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR-RI, Selasa (14/11/2023).

Di sisi lain, Ida memaklumi tujuan aksi boikot penggunaan produk yang mendukung Israel adalah sebagai bentuk kepedulian masyarakat Indonesia kepada warga Palestina. Namun, Ida juga berharap agar aksi boikot yang dilakukan tidak sampai mengancam nasib pekerja di perusahaan yang disebut terafiliasi dengan Israel.

"Saya kita kita juga perlu menjaga keseimbangan agar tidak menimbulkan kekhawatiran," ucap Ida.

Adapun sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah meminta Kemenekar untuk mengantisipasi dampak boikot produk Israel terhadap nasib tenaga kerja di dalam negeri. Menurutnya, risiko PHK di perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel menjadi rentan terjadi saat ini, terutama pada produk-produk yang banyak dikonsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Belum lagi yang sifatnya franchise ini kemudian rentan dengan PHK, bagaimana antisipasi yang dilakukan Kemenaker agar dalam masa sensitif ini tidak menimbulkan PHK berlebihan," ujar Nadlifah.

Belakangan seruan aksi boikot semakin menyeruak di kalangan masyarakat berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan, teranyar, Fatwa MUI No. 83/2023 menegaskan larangan untuk mendukung agresi Israel ke Palestina.

Termasuk mengimbau masyarakat untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk pro Israel atau yang terafiliasi dengan Israel, serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. 

Adapun sejumlah merek yang diboikot karena diduga terafiliasi dengan Israel antara lain Danone, McDonald's, Starbucks, Coca-Cola, Burger King, Pizza Hut, Papa John's, Nestle, Jaffa, Eden, dan Nestle.

PT Nestle Indonesia pada 31 Oktober 2023 resmi melakukan PHK 126 karyawannya. Korporasi pun berdalih PHK dilakukan semata-mata untuk penyesuaian bisnisnya agar menjadi lebih efisien, dan berpeluang untuk terus tumbuh untuk waktu ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper