Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed: Lonjakan PDB AS Kuartal III/2023 Perlu Diperhatikan dengan Ketat

Gubernur The Fed  Christopher Waller menuturkan bahwa PDB AS kuartal III/2023 dinilai sebagai ledakan dan perlu perhatian yang sangat ketat.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, Christopher Waller pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 dengan tingkat tahunan sebesar 4,9% ia nilai sebagai “ledakan” yang memerlukan perhatian yang sangat ketat dalam mempertimbangkan kebijakan berikutnya. 

Waller dalam seminar seminar data ekonomi di Federal Reserve (The Fed) St. Louis menuturkan bahwa kuartal tersebut dinilai luar biasa dan angka yang dicapai dinilai fantastis.

“[Melihat komponen output AS], semuanya mengalami peningkatan pesat. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat kami perhatikan ketika memikirkan kebijakan ke depan,” jelasnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/11/2023)

Pejabat bank sentral AS termasuk Ketua The Fed Jerome Powell menuturkan bahwa mereka merasa AS memerlukan periode pertumbuhan ekonomi yang moderat agar inflasi bisa turun dari tingkat saat ini sekitar 3,4%, untuk mencapai target sebesar 2%.

Selain itu, banyak ekonom dan investor juga merasa bahwa perlambatan ekonomi mungkin sedang terjadi. Sebagian besar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember 2023. 

Waller, salah satu pendukung paling gigih  dari kenaikan suku bunga bank sentral yang agresif untuk melawan inflasi yang tinggi, tidak memberikan rekomendasi kebijakan dalam sambutannya tersebut.

Namun ia mencatat bahwa setelah pertumbuhan lapangan kerja yang luar biasa, pasar tenaga kerja sedikit mendingin. Hal ini ia nilai “menenangkan”. 

Untuk diketahui, lapangan kerja baru-baru ini lebih sesuai dengan tingkat yang terlihat sebelum pandemi Covid-19. Perkembangan ini yang menurut para pembuat kebijakan The Fed juga diperlukan agar inflasi dapat kembali ke target 2%.

The Fed kemudian sedang dalam proses untuk mempertimbangkan hal tersebut beserta data lainnya, untuk menentukan apakah perlu untuk menaikkan suku bunga acuan di luar kisaran 5,35%-5,50% saat ini, yang ditetapkan pada Juli 2023. 

Senada dengan Waller, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari menuturkan bahwa pembacaan baru-baru ini dalam aktivitas ekonomi, membuatnya bertanya apakah kebijakan seketat yang mereka asumsikan saat ini.

"Jika Anda melihat inflasi kembali naik dan Anda melihat aktivitas ekonomi yang sangat kuat di sisi riil ekonomi, itu akan memberi tahu saya bahwa kita mungkin perlu berbuat lebih banyak," jelas Kashkari.

Adapun, ia juga mengatakan bahwa belum sepenuhnya menyelesaikan masalah inflasi, dan masih banyak pekerjaan yang perlu untuk dilakukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper