Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp204,17 triliun kepada 3,18 juta debitur sampai dengan 7 November 2023 menurut data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Angka tersebut setara 68,74% dari target Rp297 triliun.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, realisasi tersebut masih rendah, mengingat saat ini telah memasuki minggu kedua November 2023.
“Jadi penyalur harus mengejar target sekitar Rp92,82 triliun dalam waktu kurang dari dua bulan,” kata Teten dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2023).
Adapun pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penyaluran KUR sebagai upaya menjaga laju target pertumbuhan ekonomi. Sebab ekonomi Indonesia melambat pada kuartal III/2023 yakni 4,94%.
Strategi yang dilakukan diantaranya melaksanakan monitoring dan evaluasi guna mendorong penyalur KUR yang penyerapannya masih rendah. Pemerintah juga berupaya melakukan relaksasi peraturan yang masih ‘tidak jelas’ pelaksanaannya di lapangan.
Selain itu, strategi lainnya yakni dengan mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA) guna mendorong efisiensi penyaluran kredit/pembiayaan pada sektor pertanian.
Baca Juga
Percepatan implementasi KUA, lanjut dia, didukung dengan optimalisasi pemerintah daerah untuk mengunggah data calon debitur KUR baru dan bekerja sama dengan penyalur KUR ke SIKP.
“[Pemerintah] mendorong penyalur KUR untuk melakukan extra effort melalui pelaksanaan weekend banking dalam penyaluran KUR,” ujarnya.
Di samping itu, pemerintah juga terus menggenjot peningkatan akses pembiayaan KUR dengan pendampingan kepada pelaku usaha mikro ke lembaga keuangan yang tersebar di 15 provinsi.
Tercatat hingga saat ini pemerintah telah mendampingi sebanyak 3.229 pelaku usaha mikro dengan plafon pengajuan sebesar Rp155,62 miliar dengan realisasi pencairan plafon sebesar Rp91,9 miliar.
“Seiring dengan itu, pemerintah memberikan sosialisasi KUR kepada pelaku UMKM dan Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM baik secara online maupun secara online,” pungkasnya.