Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Sektor Akomodasi dan Mamin Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

BPS melaporkan lapangan usaha akomodasi dan makan minum paling banyak menyerap tenaga kerja selama periode Agustus 2022-Agustus 2023.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lapangan usaha akomodasi dan makan minum paling banyak menyerap tenaga kerja selama periode Agustus 2022-Agustus 2023. Tercatat total tenaga kerja yang diserap mencapai 1,18 juta orang.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan, selain akomodasi dan mamin, lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak yaitu konstruksi dan pertanian.

“Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah akomodasi dan makanan minuman sebesar 1,18 juta orang, konstruksi 0,77 juta orang, dan pertanian 0,75 juta orang,” ujar Amalia dalam Rilis BPS, Senin (6/11/2023).

Sementara itu, terjadi penurunan jumlah tenaga kerja di tiga lapangan usaha. Ketiga lapangan usaha ini yaitu aktivitas kesehatan dan kegiatan sosial -0,03 juta orang, informasi dan komunikasi -0,02 juta, serta treatment air, sampah, dan daur ulang sebanyak -0,02 juta orang.

Kemudian jika dilihat menurut distribusi penduduk yang bekerja, lapangan usaha dengan jumlah penduduk bekerja terbesar adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan.

BPS mencatat, distribusi penduduk bekerja pada Agustus 2023 sebesar 28,21% untuk lapangan usaha pertanian, perdagangan 18,99%, dan industri pengolahan 13,83%.

“Pada Agustus 2023 gabungan jumlah penduduk yang bekerja di tiga lapangan usaha tersebut sebesar 61,03% dari 139,85 juta tenaga kerja,” tuturnya.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Agustus 2022, kontribusi lapangan usaha ini turun sekitar 1,11 persen poin.

“Ini mengindikasikan penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak terjadi di lapangan usaha tersebut,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper